JATIMTIMES - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang memutuskan untuk memfungsikan ruas Jalan Terusan Surabaya tetap dengan lajur dua arah. Namun dengan catatan, harus dengan mengoptimalkan kondisi badan jalan yang ada untuk aktivitas lalu-lintas.
Sebagai informasi, aktivitas ruas Jalan Terusan Surabaya diketahui semakin padat. Atas kondisi tersebut, warga pun sempat mengusulkan agar ruas jalan tersebut difungsikan menjadi lajur satu arah.
Baca Juga : Dijaga 250 Personel, Ceramah Dr Zakir Naik di Malang Tetap Digelar Meski Sempat Ada Penolakan
Persoalan ini pun dibahas dalam Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ). Dari hasil diskusi dan analisa dari berbagai pihak dalam forum tersebut, skema satu arah masih belum direkomendasikan untuk sementara waktu ini.
"Sementara seperti itu dulu sambil menunggu perkembangan berikutnya. Yang paling utama adalah memaksimalkan fungsi jalan dengan melibatkan RT RW dan lurah membantu mengingatkan masyarakat agar lebih mengoptimalkan badan jalan untuk kepentingan lalu lintas," ujar Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra.
Pantauan di lapangan, ruas jalan tersebut memang menjadi salah satu jalan di Kota Malang dengan aktivitas yang padat. Selain menjadi salah satu pusat aktivitas mahasiswa, banyak terdapat pelaku UMKM.
Namun sayangnya, hal tersebut tidak didukung dengan ketersediaan lahan parkir bagi sejumlah pelaku UMKM. Alhasil, pemanfaatan badan jalan yang kurang tepat kerap menjadi penyebab macet.
Oleh karenanya, berdasarkan hasil rapat kemarin, diupayakan RT/RW maupun lurah mengoptimalkan fungsi badan jalan tersebut. Yakni dengan mengingatkan pedagang yang ada di sepanjang jalan tersebut.
Baca Juga : Dr Zakir Naik Ceramah di Malang, Simak Kantong Parkir yang Disediakan
"Jadi, solusinya adalah melakukan sosialisasi kepada pedagang agar ketika transaksi, pedagang bisa mengingatkan pembeli untuk tidak mengganggu badan jalan," jelas Jaya, sapaan akrabnya.
Namun demikian, penerapan satu arah masih akan dipertimbangkan. Setidaknya untuk kemungkinan dapat diterapkan di masa mendatang yang masih belum dapat ditentukan.
Namun secara pribadi, dirinya menilai di jalan tersebut memang cukup cocok untuk diberlakukan satu arah. Yakni satu arah dari Jalan Surabaya menuju ke Jalan Bendungan Sutami.