JATIMTIMES - Sebanyak 197 jemaah haji Kota Batu akhirnya pulang ke tanah air untuk kembali bersama keluarga. Mereka tiba di Masjid Sultan Agung Kota Batu pada Senin siang (6/7/2025). Seluruh jemaah Kota Batu yang berada di Kloter 81 itu kembali dengan selamat, disambut tangis haru keluarga.
Berdasarkan pantauan JatimTIMES, rombongan jemaah haji Kota Batu tiba dengan 7 bus. Sebelumnya, para jemaah yang tiba dari tanah suci harus melalui proses administrasi di asrama haji Sukolilo, Surabaya dan dilanjutkan perjalanan melalui jalur darat. Jemaah tiba di Masjid Sultan Agung sekitar pukul 14.05 WIB.
Baca Juga : 1677: Raden Kajoran Memimpin Ponorogo Melawan Amangkurat I
Sesaat setelah turun dari bus, ratusan jemaah haji segera diarahkan ke dalam masjid untuk melakukan sujud syukur. Selanjutnya, mereka mengikuti agenda penyematan tanda anggota baru Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), dan dilanjutkan dengan doa bersama.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batu Basuki Rachmat mengatakan, secara umum jemaah haji Kota Batu tiba dalam keadaan sehat. Mereka kembali ke tanah air dalam kondisi komplit sejumlah 197 jemaah. "Alhamdulillah tiba di Kota Batu dalam keadaan selamat," jelas Basuki saat ditemui, Minggu (6/7/2025).
Dikatakannya, Jemaah Kota Batu juga mendapatkan penghargaan atau predikat jemaah paling tertib se-Jawa Timur. Predikat yang sama juga sama dengan musim haji tahun lalu, dan mampu dipertahankan. "Tahun lalu mendapatkan predikat paking tertib dari panitia dan jemaah. Tahun ini juga sama, Kota Batu menjadi jemaah yang paling tertib se-Jawa Timur," tambahnya.

Basuki berujar, selama proses musim haji, pelayanan dari petugas bukan tanpa celah. Sehingga pihaknya menyadari perlu adanya evaluasi. Termasuk panitia dan petugas haji dari daerah yang mendampingi.
Ia menambahkan, mulai tahun depan, haji akan dikelola sepenuhnya oleh Badan Penyelenggara Haji (BPH), bukan lagi oleh Kementerian Agama (Kemenag). Ini merupakan bagian dari reformasi tata kelola penyelenggaraan ibadah haji. BP Haji sudah menyatakan kesiapannya untuk mengemban amanah ini mulai tahun 2026. "Mulai tahun 2026, BPH akan bertanggung jawab penuh atas seluruh proses kegiatan haji, termasuk perencanaan, pelayanan, dan pengawasan," katanya.
Perubahan ini didasarkan pada UU Haji Tahun 2019 yang memungkinkan adanya lembaga khusus yang menangani penyelenggaraan haji. Tahun 2025, menjadi tahun transisi di mana Kemenag tetap terlibat dalam persiapan haji.
Baca Juga : Tren Pernikahan 2025 Didominasi Intimate Wedding
"Tahun depan sudah diserahkan sepenuhnya ke badan penyelenggara haji. Masih kerja sama dengan kemenag. Saat ini masih proses (transisi). Kami berharap agar pelayanan haji semakin berjalan baik dan lancar," imbuh Basuki.