JATIMTIMES - Fraksi PPP-PSI DPRD Jawa Timur (Jatim) menyoroti menjamurnya toko modern di berbagai daerah di Jatim. Hal ini tertuang dalam pandangan akhir fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jatim 2025-2029.
Juru bicara (jubir) Fraksi PPP-PSI DPRD Jatim Erick Komala menyinggung persoalan tersebut ketika mengulas komitmen terhadap pengembangan terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada rapat paripurna Senin (7 Juli 2025).
Baca Juga : PSHT Jember Larang Anggota Konvoi dan Rusuh, Siap Dihukum jika Pelanggaran Terjadi
Fraksi PPP-PSI belum melihat keseriusan Pemprov Jatim, apalagi pemerintah kabupaten/kota, dalam melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis usaha sektor informal, industri kerajinan, dan kerajinan rakyat.
"Justru sebaliknya, paradigma pembangunan pasar atau toko modern yang dicanangkan oleh pemda kabupaten/kota diartikulasikan sebagai penggusuran tempat usaha informal. Pendirian Indomaret, Alfamart, Basmalah, dan lain-lain menjamur di mana-mana," ungkap Erick Komala.
Ia menilai, seharusnya pemda lebih memikirkan pengembangan dan penyediaan lokasi tempat masyarakat berusaha dalam melakukan optimalisasi perberdayaan sektor informal dengan menggunakan payung hukum. Ia memberi contoh, langkah tersebut misalnya bisa melalui pembentukan peraturan daerah tentang pasar tradisional/modern.
"Maka kami Fraksi PPP-PSI DPRD Jawa Timur berharap Pemprov Jawa Timur lebih intensif melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota, dan tegas membatasi pasar-pasar atau pertokoan modern," imbuh anggota Komisi A DPRD Jatim itu.
Lebih lanjut, Fraksi PPP-PSI juga menaruh perhatian pada sejumlah bidang. Terhadap bidang sosial budaya, Fraksi PPP-PSI memandang bahwa Jatim memiliki budaya lokal yang menjadi ciri khas. Ini perlu diberikan ruang dan perhatian dalam rangka melestarikan dan memajukan budaya, utamanya guna memberdayakan masyarakat sebagai bagian dari potensi masyarakat Jatim.
"Oleh karena itu, Fraksi PPP-PSI berharap dan mendorong Pemprov Jawa Timur mempunyai konsep pengembangan budaya yang jelas di Jawa Timur dalam 5 lima tahun ke depan," tandasnya.
Baca Juga : Tim SAR Usul Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diperpanjang
Sementara itu, pada bidang pembangunan kepemudaan, Fraksi PPP-PSI berpendapat bahwa potensi pemuda sebagai generasi penerus bangsa perlu diberi perhatian dan pembinaan yang terarah, guna menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
"Seyogyanya Pemprov Jawa Timur sebagai penyelenggara pemerintahan dan pembangunan memfasilitasi potensi kaum muda yang merupakan bagian dari masyarakat Jatim dalam rangka pengembangan diri dan pembentukan karakter kaum muda," urainya.
"Maka kami Fraksi PPP-PSI DPRD Jawa Timur mendorong saudara Ibu Gubernur benar-benar menempatkan dan memfasilitasi potensi kaum muda dalam konsep program-program pembangunan di Provinsi Jawa Timur," lanjutnya.