JATIMTIMES - Di tengah tantangan pendidikan tinggi yang makin kompleks, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) tak ingin tinggal diam. Kampus ini terus bergerak, salah satunya dengan membuka ruang kolaborasi lintas institusi demi meningkatkan kualitas dosen.
Terbaru, Unikama menggandeng Universitas Islam Majapahit (UNIM) Mojokerto dalam kegiatan Coaching Clinic Pendampingan Calon Serdos Gelombang 1 Tahun 2025, yang digelar Selasa (8/7/2025).
Baca Juga : Korban Ditemukan Tewas di Blitar, Pembunuh Dita Diciduk di Jawa Tengah!
Bertempat di Ruang Rapat Abdul Radjab, kegiatan ini bukan hanya soal berbagi pengetahuan, tapi juga menjadi bukti nyata komitmen Unikama untuk naik kelas, tidak hanya dalam hal mutu akademik, tapi juga dalam cara berpikir dan bertindak sebagai kampus yang adaptif dan kolaboratif.

Wakil Rektor II Unikama, Irma Tyasari, membuka kegiatan dengan nada tegas namun hangat. Baginya, kampus yang tidak mau terbuka terhadap kerja sama akan tertinggal. “Kita nggak bisa terus berdiri di tempat. Kolaborasi seperti ini bukan sekadar acara, tapi langkah nyata untuk tumbuh bersama,” ungkap Irma.
Ia menegaskan bahwa Unikama ingin melangkah lebih jauh. Bukan sekadar memenuhi tuntutan administratif, tapi benar-benar ingin membangun ekosistem kampus yang saling belajar dan saling dorong untuk maju.
Sesi utama coaching clinic diisi oleh Isa Anshori, Kepala Pusat Pengembangan SDM Unikama. Ia tidak datang sebagai pengajar tunggal, tapi sebagai fasilitator yang membimbing dan mendampingi peserta dalam menyusun portofolio Serdos.

Alih-alih kaku dan teknis, pendekatannya praktis dan langsung menyasar kebutuhan peserta: bagaimana mengisi borang dengan benar, bagaimana menyusun bukti pengabdian, dan bagaimana menghadapi wawancara asesmen.
“Kita belajar bukan karena ini kewajiban, tapi karena kita ingin dosen kita punya kualitas yang diakui dan siap melangkah lebih jauh,” ujar Isa.
Tak butuh waktu lama, suasana coaching clinic berubah menjadi forum diskusi yang terbuka. Dosen-dosen dari UNIM bebas bertanya, menyampaikan kesulitan mereka, bahkan membawa langsung dokumen portofolio untuk ditinjau.

Dewi Suliandri dari UNIM mengaku senang dengan pola interaksi yang dibangun Unikama. “Kami merasa benar-benar didampingi, bukan diajari dari atas. Ini yang bikin suasana jadi nyaman dan proses belajarnya efektif,” katanya.
Baca Juga : Canva Down, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Unikama tidak melihat coaching clinic ini sebagai kegiatan satu kali. Bagi mereka, ini adalah bagian dari perjalanan panjang membangun kampus yang terus bergerak maju. Membantu dosen-dosen dari kampus lain adalah bentuk kontribusi, sekaligus cerminan kepercayaan diri bahwa Unikama siap menjadi bagian dari solusi pendidikan tinggi di Indonesia.
Kolaborasi ini menandai satu hal penting: bahwa komitmen untuk berkembang tidak hanya dibuktikan lewat prestasi, tapi juga lewat keberanian untuk terbuka, berbagi, dan tumbuh bersama.