JATIMTIMES — Di tengah pusaran perubahan digital yang kian tak terduga, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menjawab tantangan zaman melalui kolaborasi strategis bersama LAKPESDAM NU Kota Blitar dan Rumah BUMN Blitar.
Bertempat di Ruang Majapahit Unisba, Senin (7/7/2025), ketiganya menggelar pelatihan bertema “Penguasaan AI & Cyber Security di Era Digital & VUCA”, menyasar 50 peserta terbatas dari unsur mahasiswa, pengurus NU, serta lembaga dan banom di bawah naungan NU Kota Blitar.
Baca Juga : Akselerasi Kreatif Kediri: Gerakan Kolaboratif Bangun Talenta Film Daerah Menuju Industri Nasional
Kegiatan ini dirancang sebagai respons terhadap dinamika era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang telah mengubah tatanan cara berpikir, bekerja, dan bermasyarakat. Dalam format pelatihan intensif selama dua setengah jam, peserta dibimbing oleh Certified Coach Hafidz dan Fianda dari Rumah BUMN, dengan materi terapan seputar kecerdasan buatan (AI) dan keamanan siber (cyber security).
Rektor Unisba Blitar, Dr. H. Soebiantoro, M.Si, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata dari visi Unisba sebagai The Real Entrepreneurial University. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa dunia yang bergerak serba cepat hari ini membutuhkan lebih dari sekadar kecerdasan intelektual. “Penguasaan teknologi seperti AI dan Cyber Security bukan untuk menjadi budak teknologi, tapi pemimpin yang bijak. Kita tidak ingin hanya pintar, tapi juga kuat dalam keimanan dan nilai,” ujarnya.
Soebiantoro menambahkan bahwa era VUCA bukan sekadar tantangan, tetapi peluang bagi umat untuk berikhtiar lebih cerdas. Menurutnya, ketika cara bekerja, belajar, bahkan beribadah berubah akibat teknologi, maka dibutuhkan SDM yang tangguh, beretika, dan adaptif. “Unisba siap menjadi rumah bersama untuk pengembangan teknologi yang humanis, berlandaskan nilai Islam dan kebangsaan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi Rumah BUMN Blitar yang selama tiga bulan terakhir telah aktif membina 28 unit Students’ Enterprise di bawah Inkubator Bisnis Unisba. Seluruh perusahaan mahasiswa tersebut telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan mulai menjalankan aktivitasnya. “Ini bukan hanya soal bisnis, tapi latihan kepemimpinan dan daya tahan dalam dunia kerja nyata,” tambahnya.
Soebiantoro pun menyebut sinergi antara kampus, civil society, dan dunia usaha sebagai pilar penting dalam menyiapkan SDM unggul. Kolaborasi dengan LAKPESDAM NU dan Rumah BUMN ini, lanjutnya, merupakan model sinergi yang bukan hanya kontekstual, tapi juga berbasis nilai.
“Semoga dari pelatihan ini lahir kader-kader digital NU dan mahasiswa yang tak hanya melek teknologi, tapi juga kuat akidah dan semangat kebangsaannya,” harapnya.
Ketua LAKPESDAM NU Kota Blitar, Prof. Dr. KH Wahidul Anam, M.Ap, yang juga menjabat Rektor UIN Syekh Wasil Kediri, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari jihad literasi digital yang menjadi agenda penting NU saat ini. Menurutnya, dunia digital menawarkan banyak peluang dakwah dan penguatan umat jika dikelola dengan baik.
“Kita tidak boleh hanya jadi pengguna pasif teknologi. Harus ada generasi NU yang menjadi pengembang, pembuat, dan pelopor di bidang digital,” kata Wahidul Anam.
Sementara itu, Manajer ULP Blitar, Ocqik Wahyu Dewantoro, melalui perwakilannya Sulistyoningsih—yang juga tercatat sebagai mahasiswa baru Unisba—menyampaikan bahwa Rumah BUMN melihat pelatihan ini sebagai bagian dari komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas SDM lokal. “Kolaborasi ini menjadi ruang belajar yang penting, agar digitalisasi tidak hanya jadi slogan, tapi benar-benar menjadi alat perubahan sosial,” ujarnya.
Baca Juga : Press Release Masih Ampuh Bangun Reputasi Brand di 2025
Antusiasme peserta terlihat dari cepatnya pendaftaran yang hanya dibuka untuk 50 orang melalui tautan daring. Peserta yang hadir berasal dari latar belakang organisasi, keagamaan, dan mahasiswa, dengan semangat belajar yang tinggi untuk memahami dua isu strategis dunia digital saat ini: AI dan Cyber Security.
Kegiatan ini juga memperkuat posisi Unisba Blitar sebagai institusi pendidikan tinggi yang tak hanya berorientasi pada akademik formal, tetapi juga pengembangan soft skill, kepemimpinan, dan kewirausahaan berbasis teknologi. Dengan jaringan kemitraan yang semakin luas, Unisba meneguhkan dirinya sebagai kampus pembelajar yang membuka ruang kolaboratif bagi semua pihak.
Di akhir sambutannya, Rektor Unisba menyampaikan harapannya lewat sebaris pantun:
Jalan-jalan ke sawah sambil menanam,
Petik padi, sambil tersenyum ramah.
AI dan siber jangan cuma dipahami dalam,
Tapi jadikan alat perjuangan umat dan dakwah.
Rektor pun menutup secara resmi kegiatan pelatihan tersebut dengan doa dan harapan agar pelatihan ini bukan menjadi akhir, tetapi awal dari gerakan besar kaderisasi digital NU dan penguatan literasi teknologi masyarakat.
Dengan pelatihan ini, Unisba Blitar menunjukkan bahwa di tengah gelombang teknologi yang kadang membingungkan, kampus dan umat bisa berdiri kokoh—selama ada iman, ilmu, dan kolaborasi.