JATIMTIMES - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Dr. H. Puguh Wiji Pamungkas, MM kembali menggelar reses masa sidang II tahun 2025.
Terbaru, agenda reses yang dilaksanakan Juli 2025 yang berlangsung di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Baca Juga : 5.000 Lebih PJU Ilegal Terungkap di Kota Malang, 1.000 Di antaranya Tak Layak dan Berbahaya
Pada saat menggelar reses itulah, Dr. Puguh turut menampung banyak aspirasi dari beragam lapisan masyarakat. Salah satu sorotan yang menyita perhatian disampaikan oleh Fatonah.
Warga dari kalangan ibu-ibu tersebut menyuarakan keresahannya mengenai banyaknya lulusan perguruan tinggi yang kini menganggur.
"Banyak anak-anak kita yang sudah sarjana, tapi malah bingung cari kerja," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Fatonah berharap pemerintah membuka lebih banyak lapangan kerja. Sehingga tingkat pengangguran terutama di kalangan sarjana bisa segera teratasi.
"Lulusan S1 sekarang susah bersaing untuk mendapatkan pekerjaan. Kami minta agar pemerintah provinsi bisa lebih serius membuka lapangan kerja yang layak dan jelas," ucap Fatonah di hadapan ratusan warga yang hadir dalam reses.
Menanggapi curhatan tersebut, Dr. Puguh menyampaikan tingginya pengangguran terdidik saat ini memang telah menjadi perhatian serius pemerintah. Salah satu wujud konkret yang bisa dimanfaatkan masyarakat adalah dengan penyediaan Balai Latihan Kerja (BLK).
"Penguatan BLK yang tersebar di 16 kabupaten/kota milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bersama DPRD, menjadi langkah penting dalam mengentaskan kemiskinan melalui upaya konkret," ujar Dr. Puguh kepada JatimTIMES, Selasa (8/7/2025).
Melalui keberadaan BLK yang didukung langsung oleh Pemprov Jatim, disampaikan Dr. Puguh, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan kerja secara gratis. Meliputi pelatihan digital, otomotif, pertanian, tata boga, hingga kewirausahaan.
Baca Juga : Wali Kota Malang Pesimis Revitalisasi Pasar Besar Direalisasi Tahun Ini
"Sehingga kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh anak-anak muda kita,” ungkapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, per Februari 2025 angka pengangguran dari lulusan perguruan tinggi masih berada di kisaran 7,4 persen. Data tersebut menunjukkan adanya tantangan serius pada ketersediaan lapangan kerja formal.
"Kita tidak bisa membiarkan generasi muda kehilangan arah. Salah satu solusi yang sedang kita dorong di DPRD adalah perluasan program pelatihan keterampilan kerja, inkubasi wirausaha, dan kemudahan akses ke pembiayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)," ujarnya.
Dr. Puguh menyebut, perluasan program pelatihan tersebut membutuhkan sinergi antara sejumlah pihak terkait. Yakni mulai dari sektor pendidikan, pelatihan vokasi, hingga pembukaan akses usaha.
"Langkah perluasan program pelatihan menjadi strategi utama yang terus didorong oleh DPRD Jatim. Kita harus membantu anak muda bukan hanya mencari kerja, tapi juga menciptakan lapangan kerja,” pungkas Dr. Puguh.