JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang turut ambil bagian dalam menyukseskan penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025. Sebagai tuan rumah bersama sejumlah daerah lain, Kota Malang menjadi pusat perhatian ribuan atlet dan penonton dari berbagai kabupaten/kota se-Jatim, sehingga aspek kebersihan menjadi prioritas penting dalam menjamin kenyamanan.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, menegaskan komitmen pihaknya untuk memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran ajang olahraga tersebut. “Kota Malang ini kan jadi salah satu tuan rumahnya, jadi pasti ada dampak positif yang diberikan. Kami berikan kenyamanan ke seluruh pengunjung,” ujar Rahman.
Baca Juga : 5 Fakta Menarik tentang Layanan Pengiriman Cepat, Jadi Favorit Konsumen!
Rahman menjelaskan, meningkatnya aktivitas masyarakat di venue-venue pertandingan akan berdampak pada volume sampah yang dihasilkan. Untuk itu, DLH akan menerjunkan pasukan pramu kebersihan secara maksimal, termasuk menambah jumlah personel dan menyesuaikan sistem kerja.
“Terlebih kemarin di venue-venue yang digunakan untuk pertandingan, itu sudah pasti. Dan kami turut membantu pelaksanaan kebersihan hingga tidak sampai ada timbunan-timbunan sampah,” ungkap Rahman.
DLH Kota Malang saat ini memiliki sekitar 400 pramu kebersihan. Dalam rangka Porprov lalu, pihaknya sampai menambah shift kerja dan menyesuaikan dengan jadwal pertandingan di masing-masing venue.
“Biasanya petugas kami terbagi tiga shift. Itupun ada zonasinya, ada pengawasnya,” jelas Rahman.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kota Malang, Roni Kuncoro, menjelaskan bahwa peningkatan volume sampah terjadi secara harian sejak Porprov dimulai. Meskipun tidak melonjak drastis, tren kenaikannya tetap perlu diantisipasi.
“Laporan sementara memang tidak ada lonjakan yang signifikan, tapi tetap ada kenaikan antara 5 sampai 10 ton per hari,” jelas Roni.
Menurut Roni, peningkatan volume paling terlihat di beberapa venue utama seperti Stadion Gajayana, GOR Ken Arok, hingga Islamic Center. Di lokasi-lokasi tersebut, sampah yang paling banyak ditemukan didominasi oleh limbah anorganik dan sisa makanan.
Baca Juga : Porprov Jatim IX 2025: Kota Malang Torehkan Rekor Medali Emas Terbanyak Sepanjang Sejarah
“Dominasi sampahnya adalah anorganik dan sisa makanan. Memang paling banyak ditemukan di venue pertandingan,” ungkapnya.
DLH Kota Malang pun telah menyiagakan puluhan petugas kebersihan tambahan di sejumlah titik strategis demi menjaga kebersihan dan kenyamanan selama pelaksanaan Porprov. Roni merinci penempatan personel berdasarkan intensitas aktivitas di masing-masing lokasi.
“Penambahan personel ini dilakukan untuk memastikan pengelolaan sampah tetap optimal dan tidak mengganggu kenyamanan peserta maupun pengunjung selama ajang olahraga tersebut berlangsung,” tukas Roni.
Adapun rincian jumlah petugas yang dikerahkan yakni 15 orang di Stadion Gajayana, 10 orang di GOR Ken Arok, 7 di Islamic Center, 6 di Lapangan Amprong, dan 5 petugas di GOR Bimasakti. Selain penambahan personel, DLH juga melakukan pengangkutan sampah secara lebih intensif pada malam hari agar area venue tetap bersih saat pertandingan dimulai keesokan harinya.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen DLH Kota Malang dalam mendukung kesuksesan Porprov IX Jatim 2025, sekaligus menjaga citra Kota Malang sebagai tuan rumah yang bersih dan ramah lingkungan.