JATIMTIMES - SDN Jabon 2 di Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang hanya mendapat 2 siswa saat penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025-2026. Alasan sepinya peminat mendaftar di sekolah tersebut karena kondisi bangunan kelas nyaris ambruk.
Kepala SDN Jabon 2 Wiji Utami mengatakan, sistem penerimaan murid baru (SPMB) dibuka sejak 19 Mei - 30 Juni 2025. Selama itu, ia getol mensosialisasikan pendaftaran siswa baru ke warga Desa Jabon dari rumah ke rumah.
Baca Juga : Sumbang 10 Medali, Kontingen Kota Batu Juara Umum di Cabor Gulat Porprov IX Jatim 2025
Sayangnya, upaya pihak sekolah mendapatkan siswa sebanyak mungkin pun pupus. SDN Jabon 2 hanya mendapatkan 2 siswa baru dari total pagu 28 siswa.
"Saat itu ada 4 siswa yang mengisi formulir. Cuman sampai sekarang hanya ada 2 formulir yang kembali," ujarnya saat ditemui wartawan di SDN Jabon 2, Kamis (03/07/2025).
Sepinya pendaftar di SDN Jabon 2 ini bukan tanpa sebab. Salah satu faktor yang bikin ngelus dada adalah kondisi bangunan sekolah yang memperihatinkan.
Kerusakan bangunan sekolah terjadi pada ruang kelas 1 dan 2. Plafon dua kelas tersebut sebagian sudah ambrol. Bahkan rangka plafon di ruang kelas 2 sampai ditopang dengan kayu agar tidak ambruk.
Tidak hanya itu, lorong teras dua kelas tersebut juga mengalami kerusakan arah. Pilar penyangga bangunan dari beton cor itu tampak keropos hingga terlihat tulang besi di bagian atasnya.
"(Kendala sepinya pendaftar, red) mungkin salah satunya infrastruktur ini. Namanya wali murid ingin anaknya selamat, itu pasti," ungkapnya.
Kondisi rusaknya dua ruang kelas itu sudah terjadi sejak dua tahun lalu. Dengan rusaknya dua ruang kelas tersebut membuat pihak sekolah tidak mempunyai pilihan lagi untuk tempat belajar siswanya.
Terlebih lagi, bangunan perpustakan juga sudah roboh di bagian atapnya sehingga tidak mungkin digunakan untuk ruang kelas. Akhirnya pihak sekolah terpaksa menggunakan ruang kelas 1 untuk dipakai belajar kelas 1 dengan 2 siswa dan kelas 2 dengan 3 siswa.
Baca Juga : Ketika Moral Majapahit Runtuh, Ratu Dwarawati Menjawabnya dengan Sunan Ampel
"Sementara kelas 1 dan 2 pakai ruangan ini (ruang kelas 1, red), nanti kita sekat. Kita terpaksa pakai ini karena tidak terlalu parah, nanti berbagi kelas," kata Wiji.
Wiji mengaku, sudah mengajukan permohonan bantuan renovasi 4 ruang kelas ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang. Namun pada 2022 lalu, hanya kelas 3 dan 4 yang diberi bantuan renovasi bangunan. Sedangkan, kelas 1 dan 2 belum mendapat bantuan renovasi.
"Kami harap dinas bisa melihat kondisi sekolah yang seperti ini. Karena kita butuh paling tidak lembaga yang terlihat bagus," ungkapnya.
Kepala Bidang Pembinaan SD Rhendra Kusuma membantah sepinya minat siswa yang mendaftar di SDN Jabon 2 bukan karena rusaknya fasilitas sekolah. "Prasarana itu tidak menjadi penyebab sepinya peminat," ujarnya.
Berdasarkan dara yang direkap wartawan melalui situs SPMB SDN Disdikbud Jombang, ada sekitar 47 SDN yang mendapatkan murid kurang dari 10 siswa. Menurut Rhendra, sepinya peminat di beberapa SDN dikarena banyak wali murid yang mendaftarkan anaknya di sekolah lain seperti SD swasta ataupun madrasah.
"Ketika itu nanti pagu belum tercukupi, maka sesuai juknis yang ada akan kita buka SPMB pemenuhan pagu tanggal 4-8 Juli," pungkasnya.(*)