JATIMTIMES - Selebgram kontroversial Indonesia, Arnold Putra tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan publik bahwa ia tengah ditahan oleh pemerintah Myanmar.
Dugaan ini muncul setelah anggota Komisi I DPR RI, Abraham Sridjaja, menyatakan dalam rapat bersama Kementerian Luar Negeri bahwa ada seorang WNI yang dituduh mendanai kelompok pemberontak di negara tersebut.
Baca Juga : Tak Sekadar Finalis, Dua Mahasiswi Unisba Raih Gelar Favorit dan Persahabatan di Putri Batik Blitar 2025
“Ada satu warga negara kita di Myanmar yang ditahan oleh pemerintah Myanmar. Dia dituduh bahwa dia mendanai pemberontak Myanmar. Padahal dia tidak ada niat untuk seperti itu," kata Abraham Sridjaja dikutip dari TV Parlemen, Rabu (2/7/2025).
Sementara itu, Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha menjelaskan bahwa WNI yang berinisial AP itu ditangkap pada 20 Desember 2024 oleh otoritas Myanmar dan telah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.
"Setelah melalui proses pengadilan, AP divonis tujuh tahun penjara," kata Judha, dikutip Antara.
AP dijerat dengan tiga undang-undang berbeda, yakni UU Anti-Terorisme, UU Keimigrasian, dan UU Perkumpulan yang Melanggar Hukum (Unlawful Associations Act).
Kini, AP tengah ditahan di penjara Insein, Yangon, dan pemerintah Indonesia tengah memperjuangkan pembebasannya melalui jalur nonlitigasi, termasuk dengan mengajukan permohonan pengampunan dari pihak keluarga.
Meskipun identitas WNI tersebut belum diungkap secara resmi oleh pemerintah, namun warganet Indonesia di media sosial mulai berspekulasi. Mereka mencurigai bahwa sosok yang dimaksud adalah Arnold Putra, seorang desainer kontroversial sekaligus petualang digital yang dikenal kerap mendatangi wilayah konflik.
Spekulasi ini muncul mengingat kesamaan usia dan profil yang kerap terlihat bersama Abraham Sridjaja dalam acara-acara internasional.
Dugaan warganet semakin kuat setelah mengetahui bahwa Instagram pribadi Arnold Putra telah hiatus sejak lama. Melansir Instagram Arnold @arnoldputra, ia terakhir melakukan pengunggahan pada 27 September 2024, atau lebih dari sembilan bulan lalu.
Setelahnya, Arnold Putra sama sekali tidak memiliki unggahan baru. Padahal ia cukup rajin mengunggah berbagai aktivitas yang ia lakukan di Instagram.
Kolom komentar di akun Instagram Arnold kini dibanjiri pertanyaan dari netizen. Beberapa mempertanyakan kebenaran kabar penahanannya yang ramai diperbincangkan beberapa waktu terakhir.
Kini, penahanan Arnold Putra semakin ramai dibahas warganet hingga membuat nama Arnold Putra masuk kedalam daftar trending di Google Tren pada Rabu (2/7/2025).
Arnold Putra Siapa?
Baca Juga : Kota Batu Tambah Koleksi Dua Medali Emas dari Cabor Gulat
Dilansir dari berbagai sumber, Arnold Putra adalah seorang desainer dan influencer atau kreator konten asal Indonesia yang dikenal dengan gaya hidup mewah dan karya-karyanya yang sering kali kontroversial.
Ia kerap memancing perhatian publik karena ketertarikannya pada barang-barang antik dan bahkan bagian tubuh manusia sebagai elemen dalam karyanya.
Beberapa hal yang membuatnya dikenal dan menjadi kontroversi antara lain:
- Karya dari Tulang Manusia: Salah satu kontroversi terbesarnya adalah ketika ia menjual tas tangan yang diklaim terbuat dari tulang belakang manusia dan lidah buaya. Meskipun ia menyatakan tulang tersebut bersumber secara etis dari surplus medis di Kanada, hal ini tetap memicu perdebatan luas.
- Pakaian Pemuda Pancasila di Paris Fashion Week: Ia pernah menimbulkan kemarahan publik setelah mengenakan pakaian yang terinspirasi dari seragam organisasi Pemuda Pancasila di ajang Paris Fashion Week.
- Dugaan Pembelian Organ Manusia: Arnold Putra juga pernah terseret dalam penyelidikan polisi federal Brasil terkait dugaan pembelian organ manusia, seperti tangan dan plasenta, yang dikirimkan dari Brasil ke Singapura.
- Petualang Digital di Wilayah Konflik: Ia dikenal sebagai sosok yang suka membuat konten di berbagai belahan dunia, termasuk di wilayah-wilayah konflik, yang belakangan ini menjadi sorotan terkait dugaan penahanannya di Myanmar.
Ia sering dianggap sebagai figur yang nyentrik dan memiliki selera mode yang out of the box, namun aksinya kerap kali melampaui batas norma dan etika, sehingga memicu perdebatan luas di media sosial maupun media massa.