JATIMTIMES - Muhammad Al-Jufri, mahasiswa asal Surabaya, Jawa Timur, yang sedang menempuh studi di Universitas Al-Musthafa di Qom, Iran, menyatakan jika kondisinya baik-baik saja saat ini.
Hal itu dia sampaikan ketika melakukan video call dengan sejumlah awak media serta alumni Universitas Al-Musthafa, Ahmad Muadz, baru ini.
Baca Juga : Ini Jatah Tiket Piala Dunia 2026 di Tiap Konfederasi dan Daftar Negara yang Sudah Lolos
Diketahui Iran dan Israel memang sedang berperang. Rudal jarak jauh dua negara tersebut menyerang sejumlah kota utama seperti Teheran di Iran dan Tel Aviv di Israel.
"Cukup stabil. Belum ada sesuatu yang mengharuskan evaluasi atau yang genting," terang Muhammad Al-Jufri yang berasal dari kawasan Boto Putih, Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, ini.
Sama halnya dengan jaringan internet yang sempat dikhawatirkan memburuk, masih bisa berjalan normal sementara ini. "Seperti yang disaksikan bersama video call dengan tenang tak ada halangan. Mungkin ada beberapa provider yang dalam situasi seperti ini mereka punya gangguan," bebernya.
Demikian halnya dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Iran. Para mahasiswa selalu melakukan komunikasi bersama.
"Alhamdulillah KBRI Indonesia yang ada di Iran memiliki hubungan yang cukup baik dengan orang kita. Sehingga mereka selalu mengeluarkan statemen jikalau kondisi genting mereka akan mengadakan evakuasi," beber Muhammad.
Menurut dia, saat ini memang status siaga sedang ditingkatkan. Namun masih berada dalam level satu dan belum tiga.
"Mereka (KBRI) ada niatan untuk evakuasi jika memang benar genting. Alhamdulillah kalau kita lihat kondisi berjalan dengan biasa bangun tidur, bisa teh dan ngopi," cetusnya.
Dan ini, kata Muhammad, bukan hanya dilakukan para mahasiswa. "Orang Iran kita lihat jalan-jalan. Mereka duduk di taman melakukan ziarah melakukan aktivitas seperti biasa," kata dia lagi.
Baca Juga : Israel-Iran Makin Memanas, Kepala Intelijen Garda Revolusi Iran Dilaporkan Tewas
Memang tambah dia ada beberapa universitas yang terganggu pembelajarannya. Utamanya yang berada di Ibu Kota Teheran karena memang terkena serangan. "Sekarang lagi ada mau ujian. Sehingga aktivitas sementara di sana dihentikan," imbuhnya.
Sementara itu Ahmad Muadz salah satu alumni dari Al-Musthafa Iran mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi dengan para mahasiswa di sana. Utamannya yang memang berasal dari Jawa Timur.
"Awalnya kita mendengar kabar informasi yang tidak menentu di sana akibat ada serangan dari Israel. Namun ternyata ketika kita terjalin kontak dengan teman pelajar dari Jatim yang ada di sana ternyata situasinya tak sebagaimana yang kita bayangkan," ujarnya.
Menurut pria asal Sidoarjo ini, teman dari Jatim yang sedang melakukan studi di sana masih melakukan aktivitas biasa tak terdampak oleh serangan. "Mereka merasakan bahwa itu eskalasi yang tak patut dikhawatirkan. Artinya alamiah saja bagian dari dinamika menurut mereka," ungkapnya.
Hal ini imbuh dia tak perlu disikapi berlebihan. "Proses belajar mengajar masih berlangsung. Kecuali satu atau dua, namun sebagian besar masih tetap proses belajar dan mengajar," imbuhnya.