JATIMTIMES - Menjadi kaya bukan hanya soal keberuntungan, tapi soal strategi dan kebiasaan. Hal inilah yang selalu ditekankan oleh investor muda sekaligus pendiri Akademi Crypto, Timothy Ronald.
Melalui berbagai platform digital, dia kerap membagikan tips seputar keuangan dan investasi yang bisa diterapkan oleh siapa saja, terutama generasi muda yang ingin mulai membangun kekayaan sejak dini.
Baca Juga : 5 Drama Korea Terbaru Tayang Juni 2025, dari Thriller hingga Romansa Haru
Berikut ini JatimTIMES rangkum tips dan strategi dari Timothy Ronald untuk menjadi orang kaya.
4 Langkah Menjadi Orang Kaya
Ada empat langkah praktis yang menurut Timothy bisa membantu siapa pun membangun kekayaan secara bertahap. Dilansir dari kanal YouTube-nya, Timothy menggarisbawahi pentingnya membentuk pondasi keuangan yang kuat sebelum terjun ke dunia investasi. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Perbesar Penghasilan, Jangan Hanya Pangkas Pengeluaran
Langkah pertama menurut Timothy adalah memastikan penghasilan terus bertumbuh. Ia menyebut bahwa fokus terlalu besar pada penghematan kadang bisa menghambat pertumbuhan kekayaan.
“Dengan income yang besar, tingkat tabungan Anda juga akan meningkat. Anda dapat menyimpan lebih banyak energi finansial daripada sekadar mengurangi pengeluaran,” ujarnya seperti dikutip dari kanal YouTube Timothy Ronald, Sabtu (14/6/2025).
Menurut dia, menekan pengeluaran penting, tapi bukan prioritas utama jika ingin menabung dan berinvestasi lebih besar.
2. Siapkan Dana Tunai sebagai Fondasi Keuangan
Langkah berikutnya adalah membangun dana cadangan yang cukup. Dana ini akan jadi modal untuk mengambil peluang investasi yang mungkin muncul sewaktu-waktu, baik di pasar saham, kripto, properti, atau obligasi.
“Kalau fondasi keuangan kita kuat, kita jadi lebih leluasa ambil keputusan strategis tanpa panik,” jelas Timothy.
3. Biarkan Uang Bekerja lewat Investasi
Setelah fondasi siap, Timothy menyarankan mulai aktif mengalokasikan dana untuk investasi. Uang yang ada perlu “digerakkan” agar bisa tumbuh.
“Investasi itu membuat energi finansial bekerja menciptakan energi baru. Tapi kalau belum punya cukup cadangan, ya belum saatnya mulai,” katanya.
Timothy menyarankan memilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko masing-masing. Mulai dari saham, kripto, reksa dana, hingga properti, selama dilakukan dengan perhitungan matang.
4. Fokus Aset yang Dipahami
Berinvestasi tidak berarti harus menyebar dana ke berbagai tempat sekaligus. Timothy justru menekankan pentingnya fokus hanya pada satu atau dua aset yang benar-benar dipahami.
“Kalau sudah yakin sama satu aset misalnya saham, properti, atau kripto, dan tahu nilainya sedang murah, jangan ragu ambil langkah besar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa terlalu banyak mencoba instrumen baru justru bisa menurunkan konsistensi dan fokus. Fokus yang terarah lebih besar peluang berhasilnya.
“Langkah kecil yang dilakukan terus-menerus lebih penting daripada rencana besar yang cuma jadi wacana,” tutupnya.
Punya Modal Rp 10 Juta? Ini Saran Investasi dari Timothy Ronald
Banyak orang bermimpi meraih kekayaan lewat investasi, tapi gimana kalau modalnya cuma Rp 10 jutaan? Lewat kanal YouTube-nya, Timothy menyampaikan bahwa dengan dana terbatas, strategi investasi tidak melulu soal membeli saham, reksa dana, atau bahkan aset kripto. Justru, langkah awal yang paling masuk akal menurutnya adalah berinvestasi pada diri sendiri.
1. Investasi Kecil, Imbal Hasilnya Juga Kecil
“Misalnya kamu punya 10 juta, kamu taruh di saham dan untung 10 persen, ya cuma nambah sejuta. Nggak signifikan dibanding penghasilan kamu tiap bulan,” ujar Timothy dalam video yang diunggah baru-baru ini.
Ia menilai banyak orang terlalu buru-buru menaruh uang di instrumen keuangan, padahal hasilnya belum tentu berdampak besar terhadap total kekayaan, apalagi jika income bulanan masih kecil.
2. Fokus ke Human Capital Dulu
Timothy membedakan dua jenis modal: human capital dan financial capital. Human capital adalah keterampilan, pengalaman, dan ilmu yang dimiliki seseorang. Sedangkan financial capital adalah uang atau aset yang diinvestasikan.
“Kalau masih muda dan penghasilan belum tinggi, fokus dulu ke human capital. Itu yang bisa bikin penghasilan kamu naik berkali lipat,” jelasnya.
Daripada buru-buru masuk pasar modal, Timothy menyarankan agar dana Rp 10 juta itu dipakai untuk meningkatkan keterampilan.
3. Upgrade Skill, Bukan Beli Saham
Menurut Timothy, investasi terbaik dengan modal terbatas adalah mengambil kursus atau pelatihan sesuai bidang yang ditekuni. Contohnya jika kamu tertarik di bidang digital marketing, uang itu bisa digunakan untuk belajar Facebook Ads, SEO, atau iklan di TikTok.
“Dengan skill baru, kamu bisa dapat klien lebih banyak. Income bisa naik dari yang tadinya Rp 5 juta jadi Rp 15 juta per bulan. Itu jauh lebih cepat hasilnya dibanding untung dari saham,” ujarnya.
Ia bahkan mengaku pernah menghabiskan miliaran rupiah untuk belajar dari mentor, seminar, hingga buku. “Gua udah keluar miliaran buat belajar,” katanya.
4. Personal Branding dan Networking Nggak Kalah Penting
Selain keterampilan, Timothy juga menyoroti pentingnya membangun reputasi dan jaringan. “Kalau kamu dikenal jago di satu bidang, orang akan lebih percaya. Itu membuka banyak peluang,” jelasnya.
Menurutnya, bertemu dengan orang baru dan bertukar ide justru jadi sumber insight yang nggak bisa didapat dari buku.
Baca Juga : Nasi Pecel dan Ramalan di Tepian Kali Opak: Ki Ageng Karang Lo dalam Sejarah Mataram
“Gua suka banget ngobrol sama orang-orang yang udah jalanin bisnis. Dari situ banyak banget pelajaran yang bisa gua ambil,” tambahnya.
5. Jangan Baca Banyak Buku, Tapi Nggak Dipraktikkan
Soal belajar, Timothy juga menekankan pentingnya praktik. Ia sendiri mengaku hanya membaca sekitar 10 sampai 20 buku yang benar-benar dia ulang-ulang, alih-alih membaca ratusan buku.
“Gua ulang terus buku-buku seperti The Intelligent Investor, How to Win Friends and Influence People, dan Meditations. Bukan cuma dibaca, tapi dipraktikkan,” ungkapnya.
6. Saatnya Investasi Keuangan? Nanti Dulu
Menurut Timothy, investasi di instrumen keuangan seperti saham, reksa dana, atau kripto baru layak dilakukan ketika penghasilan kita sudah berada di level yang cukup tinggi, misalnya di atas Rp 100 juta per bulan.
“Kalau income kamu udah 100 juta, 10 persen dari itu kerasa banget. Baru deh bisa mikirin financial capital,” katanya.
Artinya, sebelum masuk ke dunia investasi keuangan, penting untuk memperkuat daya hasil kita terlebih dahulu.
Dari penjelasan Timothy Ronald, jelas bahwa jika kamu punya dana Rp 10 jutaan dan sedang di awal karier, sebaiknya tahan dulu keinginan untuk masuk ke pasar saham atau kripto. Lebih baik gunakan dana itu untuk upgrade diri, baik melalui pelatihan, sertifikasi, atau membangun personal branding.
Setelah penghasilan mulai stabil dan meningkat, barulah bisa mulai menyusun strategi investasi ke instrumen finansial yang lebih serius.
Tips Investasi dari Timothy Ronald
Banyak orang masih mengira investasi itu hanya untuk mereka yang punya modal besar. Padahal, menurut Timothy, kamu sudah bisa mulai berinvestasi bahkan dengan dana Rp 10 juta saja, asalkan tahu caranya.
Berikut beberapa rekomendasi investasi dengan budget Rp 10 juta versi Timothy, dikutip dari YouTubenya.
1. Bagi Modal ke Beberapa Instrumen
Langkah pertama yang disarankan Timothy adalah diversifikasi. Ia menyarankan untuk tidak menaruh seluruh dana di satu tempat. Dengan modal Rp 10 juta, kamu bisa menyebarkannya ke berbagai aset seperti reksa dana, saham, dan kripto.
Sebagai contoh, kamu bisa alokasikan Rp 4 juta ke reksa dana pasar uang, Rp 4 juta ke saham-saham berfundamental kuat, dan sisanya Rp 2 juta untuk aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum. Diversifikasi ini bisa membantu meminimalkan risiko jika salah satu instrumen turun nilainya.
2. Reksa Dana
Kalau kamu baru mulai berinvestasi dan belum familiar dengan naik-turunnya pasar, reksa dana bisa jadi pilihan yang aman. Reksa dana dikelola oleh manajer investasi, jadi kamu tidak perlu menganalisis pasar secara langsung.
Timothy menyarankan pemula untuk menyesuaikan pilihan reksa dana dengan profil risikonya. Reksa dana pasar uang cocok untuk kamu yang konservatif, sedangkan reksa dana saham lebih cocok untuk investor yang berani mengambil risiko lebih tinggi demi potensi cuan lebih besar.
3. Saham Boleh, Tapi Harus Ngerti
Investasi saham memang menjanjikan keuntungan dalam jangka panjang, tapi Timothy mengingatkan bahwa saham juga butuh pemahaman. Jangan asal ikut-ikutan beli saham yang lagi naik.
Sebelum membeli, pastikan kamu sudah mempelajari laporan keuangan, prospek bisnis perusahaan, hingga posisi pasar. Dengan Rp 10 juta, kamu bisa beli beberapa lot saham dari emiten yang punya kinerja stabil, seperti sektor consumer goods atau teknologi.
4. Kripto
Timothy tidak melarang investasi di kripto, tapi ia menekankan pentingnya berhati-hati. Kripto seperti Bitcoin dan Ethereum memang menjanjikan potensi keuntungan besar, tapi fluktuasinya juga ekstrem.
Ia menyarankan maksimal 10-20 persen dari total dana untuk dialokasikan ke kripto. Jangan lupa juga untuk memahami teknologi di balik aset ini, seperti blockchain, serta menggunakan platform dan dompet digital yang aman.
5. Investasi Terpenting Pengetahuan
Dari semua instrumen, Timothy menyebut bahwa investasi terbaik adalah pada diri sendiri. "Ilmu keuangan dan pemahaman investasi itu fondasi penting," ujar Timothy.
Menurutnya, dengan pengetahuan yang cukup, kita bisa menghindari keputusan impulsif dan lebih bijak dalam mengambil langkah. Ia menyarankan membaca buku seperti The Intelligent Investor karya Benjamin Graham atau mengikuti kursus investasi secara online.
Dengan dana Rp 10 juta, kamu memang tidak bisa langsung kaya, tapi bisa memulai perjalanan keuangan yang lebih sehat. Kunci utamanya adalah punya strategi yang jelas, mengenal risiko, dan terus belajar.
“Semua investasi itu ada risikonya. Tapi kalau kamu paham dan disiplin, potensi keuntungannya juga sepadan,” ujar Timothy.
Demikian berbagai tips menjadi orang kaya ala Timothy. Ia menegaskan bahwa menjadi kaya bukan tujuan instan, melainkan hasil dari keputusan-keputusan kecil yang konsisten dilakukan. Mulai dari mengatur pengeluaran, rajin belajar investasi, hingga membangun sumber penghasilan aktif dan pasif. Semoga informasi ini bermanfaat.