JATIMTIMES - Mabes Polri menggelar risk assessment atau uji penilaian risiko keamanan lanjutan di Stadion Kanjuruhan. Risk assessment dikabarkan bakal berlangsung selama tiga hari dan dimungkinkan berakhir hari ini, Kamis (10/4/2025).
"Kami diundang semua untuk nanti tim (risk assessment) yang terlibat pada persiapan pelaksanaan pertandingan (di Stadion Kanjuruhan)," ujar Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang Lusiani Ferelia, saat dikonfirmasi di sela-sela berlangsungnya risk assessment.
Baca Juga : Slamet Purbanegara: Bupati Pertama Kediri dan Politik Dinasti Mangkunegaran
Pada serangkaian penilaian risk assessment tersebut, Mabes Polri juga turut melibatkan sejumlah pihak terkait. Selain Dispora Kabupaten Malang, tim auditor Mabes Polri, Polda Jawa Timur, Polres Malang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang termasuk jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pihak Arema FC termasuk panitia pelaksana pertandingan (panpel), hingga Kodim 0818 Kabupaten Malang-Batu juga turut dilibatkan.
Dari pantauan JatimTIMES di Stadion Kanjuruhan, sejumlah pihak terkait yang turut diundang tersebut juga sempat melaksanakan rapat. Agenda tersebut berlangsung secara tertutup di Stadion Kanjuruhan.
Agenda serangkaian risk assessment tersebut juga turut melibatkan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang, serta pihak rumah sakit termasuk perwakilan Rumah Sakit Wava Husada. Sementara jajaran OPD di lingkungan Pemkab Malang yang turut dilibatkan pada serangkaian risk assessment meliputi Dispora, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), hingga Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Tapi kalau hasilnya kapan keluar, silakan ditanyakan langsung ke timnya Mabes Polri saja karena kami kan juga (hanya, red) diundang untuk mengikuti itu (risk assessment)," ujar Lusiani.
Meski demikian, pejabat yang karib disapa Lusi ini memperkirakan hasil penilaian risk assessment akan mengerucut hari ini, Kamis (10/4/2025). "Kalau rencananya (penilaian risk assessment berlangsung) tiga hari. Mulai kemarin tanggal 8 (April) sampai tanggal 10 (April 2025)," ujarnya.
Lusi menambahkan, serangkaian penilaian risk assessment disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Sehingga perkiraan kapan penilaian risk assessment berakhir, masih belum bisa dipastikan.
"Kalau setelah assessment, kami akan melihat dan kalau memang nanti nilainya itu sudah ⅘, berarti kan sudah bisa dilaksanakan pertandingan (sepakbola) di Stadion Kanjuruhan," pungkas Lusi.
Sementara itu, berdasarkan pantauan hari ini, Kamis (10/4/2025) pagi, serangkaian penilaian risk assessment masih berlanjut. Sejumlah pihak terkait terpantau kembali mengadakan pertemuan di Stadion Kanjuruhan.