JATIMTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengimbau agar masyarakat atau pemudik tak segan memanfaatkan layanan kesehatan yang ada di pos pelayanan (posyan) lebaran. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif.
Husnul mengatakan, nantinya di setiap pos akan ada layanan kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat atau pemudik. Menurutnya, layanan kesehatan merupakan layanan dasar yang harus disediakan bagi masyarakat, termasuk dalam masa mudik lebaran.
Baca Juga : Dorong KIA Jadi Syarat Sekolah, Dispendukcapil Kabupaten Blitar Dekati Target Nasional
"Di pos itu ada layanan dasar yang bisa diakses oleh pemudik. Posyan di stasiun ada layanan tambahan berupa penyehat tradisional. Yang bisa diakses oleh baik pemudik atau warga sekitar," jelas Husnul.
Dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondisi kesehatannya selama masa mudik lebaran. Baik masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
"Untuk yang berpergian yang menggunakan kendaraan pribadi tolong dipastikan kondisi kesehatan, kondisi kendaraan juga harus bagus. Jangan lupa istirahat untuk jangka waktu tertentu," terangnya.
Begitu juga bagi pemudik yang menggunakan kendaraan umum. Ia mengimbau agar masyarakat bisa tetap berhati-hati tetkait kondisi kesehatannya masing-masing.
"Saat lebaran, asupan dan minuman harus bisa tetap tejaga. Sehingga harus tetap dijaga silaturahmi tanpa mengganggu kesehatan," terang Husnul.
Baca Juga : Pemkot Batu Komitmen Selesaikan Masalah Lahan Permukiman di Desa Sumbergondo
Sementara itu, pada moment Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 ini, pergerakan penduduk yang melakukan perjalanan mudik diprediksi akan mengalami penurunan. Terkhusus, ada 4 daerah yang diprediksi mengalami penurunan pergerakan lalu-lintas saat lebaran.
Keempat daerah tersebut yakni Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Namun demikian, penurunan yang terjadi diperkirakan tak terlalu signifikan. Jika tahun lalu tercatat ada sebanyak 158 juta jiwa yang melakukan perjalanan mudik, tahun ini diprediksi hanya sebanyak 146,8 juta.