free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Bupati Sanusi Minta CSR Perusahaan Bantu Mengurai Permasalahan di Kabupaten Malang

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Bupati Malang HM. Sanusi saat ditemui usai bertemu dengan para perwakilan perusahaan untuk membahas pengalokasian CSR di Hotel Atria Malang, Selasa (18/3/2025). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi meminta agar perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil dapat membantu mengurai permasalahan di Kabupaten Malang dengan memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) masing-masing perusahaan. 

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengatakan, bahwa selama ini perusahaan-perusahaan di Kabupaten Malang sudah baik dengan menyalurkan CSR untuk kepentingan masyarakat. Tetapi, agar lebih tepat sasaran, CSR yang disalurkan dapat difokuskan untuk mengentaskan permasalahan yang ada di Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Pemkot Batu Komitmen Selesaikan Masalah Lahan Permukiman di Desa Sumbergondo

"Harapannya CSR itu bisa mengurai persoalan-persoalan yang ada di Kabupaten Malang. Utamanya persampahan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi," ungkap Sanusi kepada JatimTIMES.

Pihaknya menjelaskan, bahwa empat permasalahan tersebut saat ini menjadi fokus penuntasan oleh Pemkab Malang. Sanusi menyebut, untuk masalah persampahan itu merupakan atensi khusus dari Presiden RI Prabowo Subianto. 

"Jadi saat retreat di Magelang, Pak Presiden Prabowo memerintahkan setiap kepala daerah dapat menuntaskan masalah persampahan. Kalu tidak sanggup akan diambil alih oleh pemerintah pusat," jelas Sanusi. 

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada masing-masing perusahaan di Kabupaten Malang dapat menyalurkan CSR dalam bentuk barang yang bisa segera digunakan. Salah satu contohnya Bank Jatim Cabang Kepanjen telah menyalurkan CSR berupa satu unit truk armroll pada Rabu (5/3/2025) kepada Pemkab Malang untuk digunakan mengatasi masalah persampahan di Kabupaten Malang. 

Terlebih lagi, berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, jumlah volume sampah dalam satu hari mencapai 1.200 ton di 33 kecamatan di Kabupaten Malang. Sedangkan truk pengangkut sampah yang dimiliki Pemkab Malang juga masih terbatas. Sehingga penanganan sampah di Kabupaten Malang menjadi salah satu prioritas dalam masa kepemimpinan Sanusi bersama Lathifah Shohib di periode 2025-2030. 

Selain itu, Sanusi juga mengatakan, contoh seperti itu bisa berlaku juga untuk dunia pendidikan, kesehatan maupun ekonomi. Pihaknya mencontohkan kembali, untuk dunia pendidikan, masing-masing perusahaan bisa menyalurkan CSR untuk fasilitas sarana prasarana pendidikan maupun beasiswa pendidikan para peserta didik di semua jenjang. 

Pasalnya, banyak bangunan sekolah-sekolah rusak di Kabupaten Malang. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan yang akan menyalurkan CSR-nya untuk menuntaskan persoalan di sektor pendidikan di Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Telkomsel Enterprise Gandeng Industri Tambang di Banyuwangi, Hadirkan Solusi Konektivitas Terintegrasi

"Tentu jika ada sekolah rusak, pengusaha bantu. Lalu pengusaha juga bisa bantu berupa beasiswa pendidikan untuk anak-anak yang berprestasi. Kemudian untuk anak-anak yang akan mengikuti lomba di luar negeri itu juga bisa dibantu melalui CSR perusahaan," jelas Sanusi. 

Lebih lanjut, ke depan Pemkab Malang juga akan mengembangkan wisata edukasi di komplek Pendapa Agung Kabupaten Malang. Di mana kawasan rumah dinas Bupati Malang atau peringgitan dan Pendapa Agung Kabupaten Malang yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya akan diubah menjadi kawasan wisata edukasi sejarah, kesenian, kebudayaan, dan ekonomi. 

Di mana dalam pengembangan ini, Sanusi juga membuka peluang bagi para pengusaha yang akan menyalurkan CSR untuk membantu pengumpulan barang-barang purbakala untuk ditempatkan di Peringgitan Pendapa Agung Kabupaten Malang untuk museum bersama tiga daerah. 

"Kita garap untuk tahun ini akan menjadi museum bersama. Nanti setelah hari raya kita tindak lanjuti dengan melakukan rapat bersama Universitas Negeri Malang dan tiga kepala daerah. Yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Rencana nanti juga akan melibatkan CSR perusahaan untuk pengumpulan barang purbakalanya," pungkas Sanusi.