free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Musrenbang Kota Batu Soroti Sejumlah Masalah Krusial Mulai dari Sampah, Pertanian, hingga Kemacetan

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wali Kota Batu Nurochman menandatangani Berita Acara Musrenbang Kota Batu untuk tahun 2026 di Royal Orchid Hotel.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Beberapa pasalah krusial menjadi sorotan dalam gekaran Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Batu, Selasa (18/3/2025). Masalah-masalah tersebut menjadi prioritas awal Pemkot Batu dibawah kepemimpinan kepala daerah yang membawa visi mBatu Sae dan misi Nawa Bakti.

Berlangsung di Royal Orchids Garden Hotel, Kecamatan Batu, Musrenbang menyoroti masalah tata kelola pasar, sampah, pertanian, pembangunan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pembangunan desa, hingga solusi Kemacetan.

Baca Juga : Head to Head Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Garuda Pernah Menang Sekali

Wali Kota Batu Nurochman mengatakan tiga musrenbang di tingkat kecamatan sebelumnya telah melahirkan 1.184 pokir. Ribuan pokir itu kemudian dilakukan kajian untuk menyesuaikan dengan urgensi dan anggaran.

"Salah satunya terkait permasalahan di Pasar Induk Among Tani Batu. Soal penataan akan kita evaluasi, salah satunya yang di bagian depan. Ada tata kelola pedagang hingga manajerial pasar," ungkap Nurochman.

Di sisi pertanian, akses pasar bagi produk-produk pertanian Kota Batu jadi fokus utama. Sebagai kota pusat hortikultura pihaknya nerasa perlu mengangkat potensi hasil petani. "Selama ini yang belum disiapkan kita akan siapkan. Sebagaimana hubungan usaha B to B (business to business), lalu soal instrumennya, kita harus butuh perusahaan daerah," terang wali kota asal Sumberejo itu.

Sementara untuk masalah sampah, pria yang disapa Cak Nur itu merealisasikan cita-cita awalnya. Yakni membangun industri pengolahan sampah. Hal tersebut sekaligus sebagai syarat dibukanya kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung karena sudah ada industri pengolahan yang dinilai baik.

Baca Juga : KPK Beri Hibah Tanah Hasil Rampasan Senilai Rp 3,9 Milliar ke Pemkab Malang

Sebagai daerah wisata, ia juga mengevaluasi kemacetan yang ada dan menawarkan sejumlah solusi. Beberapa usulan juga digodok seperti penambahan ruas jalan dan akses, hingga transportasi umum yang layak untuk rute wisata.

Di samping itu, untuk masalah pertanian lebih banyak menyoroti subsidi pupuk yang masih belum merata. Dia mengaku akan mengupayakan subsidi pupuk yang sesuai dengan komoditas hasil pertanian di Kota Batu. "Pembangunan BUMD juga akan kami usahakan terealisasi secepatnya," imbuhnya.