free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Hujan Deras Picu Banjir di Surabaya, BMKG dan Pemkot Ungkap Penyebabnya

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Penanganan banjir di Kota Surabaya

JATIMTIMES - Hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya sejak akhir pekan lalu menyebabkan sejumlah kawasan terendam banjir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi cuaca ekstrem dan peningkatan kecepatan angin pada periode 7-16 Maret 2025 menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir.

 

Baca Juga : Heboh Skincare Acne Picu Kanker, Begini Penjelasan Dokter Zie

Kepala BMKG Juanda, Tauqif Hermawan menjelaskan bahwa wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Surabaya, masih berada di akhir musim hujan dan memasuki masa peralihan. Kondisi ini meningkatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem.

 

"Kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) di perairan utara Jawa Timur, serta gangguan atmosfer Madden-Jullian Oscillation (MJO) yang diperkirakan melintasi wilayah Jawa Timur. Hal ini mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan hujan," kata Tauqif.

 

Selain itu, atmosfer yang labil dan faktor konektivitas lokal yang kuat mendukung pertumbuhan awan cumulonimbus yang intens. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di situs web https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ dan informasi peringatan dini di situs web https://stamet-juanda.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkgjuanda.

 

"BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang," ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Windo Gusman Prasetyo mengungkapkan bahwa ketidakmampuan saluran air menampung debit air hujan juga menjadi penyebab banjir.

 

"Saluran air tidak mampu menampung air karena tersumbat bangunan liar, sampah, serta pemukiman yang tidak dilengkapi fasilitas sosial (fasos)," kata Windo.

DSDABM Surabaya telah memetakan wilayah rawan banjir di Surabaya, meliputi: 

Baca Juga : Hak Jawab: SMI Klarifikasi soal Mahasiswa Angkatan 2017 yang Tidak Terdaftar di PDDikti

Surabaya Barat: Jalan Satelit Indah, Jalan Tengger Raya, Jalan Wisma Tengger, Jalan Gadel, Jalan Tambak Mayor, Jalan Asem Mulya, Jalan Tanjungsari, Jalan Sememi Jaya Selatan, Jalan Manukan Lor, Jalan Bangkingan, Jalan Lidah Wetan, Jalan Lidah Kulon, Jalan Warugunung, Jalan Mastrip, Jalan Kedurus, dan Jalan Kebraon.

Surabaya Selatan: Jalan Gayungsari Barat, Jalan Gayungsari Timur, Jalan Kutisari, Jalan Siwalankerto, dan Jalan Pagesangan.

Surabaya Timur: Jalan Semolowaru, Jalan Medokan Semampir, kawasan Jalan Manyar, Jalan Wonorejo, Jalan Medokan Ayu, Jalan Pandugo, Jalan Kenjeran, Jalan Kalisari, Jalan Kalibokor, Jalan Mulyosari, dan Jalan Sutorejo.

 

Surabaya Utara: Jalan Greges Timur, Jalan Kalianak, Jalan Tambak Osowilangun, Jalan Tanjung Sadari dan sekitarnya, Jalan Mungsing, Jalan Pesapen, Jalan Krembangan, Jalan Kemayoran, dan Jalan Demak.

 

"Untuk mengantisipasi banjir, kami menempatkan mobil penyedot banjir, Satgas URC (Unit Reaksi Cepat) di lokasi rawan banjir, menyiapkan sandbag, truk, bambu, dan gedeg guling. Kami juga menempatkan Satgas penyarang di rumah pompa untuk memastikan kinerja penyedotan maksimal, serta rutin mengeruk saluran dan bozem," pungkasnya.