free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Heboh Gilang Bungkus Diduga Kembali Beraksi dengan Modus Serupa

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kolase foto chat pria diduga Gilang bungkus dan bukti-bukti yang dibagikan oleh calon korban melalui X. (Foto: X @sehitamsabit)

JATIMTIMES - Nama Gilang Aprilian Nugraha Pratama, atau yang lebih dikenal sebagai Gilang Bungkus, kembali menjadi sorotan. Eks mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang sempat dihukum karena kasus pelecehan seksual berkedok penelitian bungkus kain jarik ini diduga kembali menjalankan aksinya. 

Kasus ini kembali mencuat setelah seorang pengguna media sosial X, dengan akun @sehitamsabit, membagikan pengalamannya. Ia mengaku hampir menjadi korban modus serupa, tetapi beruntung menyadari situasi tersebut dan tidak menuruti permintaan orang yang diduga sebagai Gilang Bungkus. 

Dalam unggahannya, akun @sehitamsabit mengungkap bagaimana awal mula dirinya dihubungi oleh seseorang yang menggunakan akun "penuliskelam" di Instagram. Orang tersebut pertama kali mengontaknya setelah ia memenangkan sebuah kompetisi menulis cerpen dan muncul di unggahan Instagram penyelenggara lomba pada 3 Maret 2025. 

Setelah mengucapkan selamat lewat DM Instagram, akun "penuliskelam" mengajak pindah ke WhatsApp untuk komunikasi lebih lanjut. Merasa lelah meladeni percakapan di Instagram, pemilik akun @sehitamsabit akhirnya setuju berpindah ke WhatsApp untuk mengetahui lebih jelas maksud dan tujuan orang tersebut. 

Di WhatsApp, orang yang diduga sebagai Gilang Bungkus memperkenalkan diri sebagai Aprilian Pratama, seorang penulis lepas yang sedang mengerjakan proyek penulisan. 

"Aku Aprilian Pratama, aku dari Surabaya sekarang berdomisili di Kalimantan. Setelah melanjutkan studi, aku sekarang punya rutinitas sebagai seorang penulis lepas dan ini tengah mengerjakan salah satu proyek tulisan," ungkapnya kepada @sehitamsabit. 

Awalnya, @sehitamsabit tertarik untuk mengetahui proyek tersebut. Namun, kecurigaannya mulai muncul ketika orang tersebut mengajukan beberapa pertanyaan yang aneh. 

"Kamu selama sekolah atau kuliah, pernah praktik mengkafani jenazah?" Demikian tanya pria yang diduga Gilang Bungkus. 

Saat membaca pertanyaan tersebut, @sehitamsabit langsung teringat dengan kasus Gilang Bungkus yang pernah viral pada tahun 2020. 

"Dari pertanyaan pertama saya udah langsung sadar ini orang siapa. Karena dulu ngikutin juga kasusnya gimana. Tapi kalau saya udah kabur, nge-block dia di sini, si tai pasti akan tetap nerror, dan saya nggak punya bukti yang cukup untuk nyatain ni orang beneran Gilang Bungkus atau enggak," tulisnya dalam unggahan di media sosial X. 

Mengetahui bahwa dirinya mungkin telah menjadi target, @sehitamsabit memutuskan untuk berpura-pura tertarik dan mengikuti alur percakapan guna mengumpulkan bukti lebih lanjut. Dalam percakapan selanjutnya, pria diduga Gilang mengajukan pertanyaan aneh. 

"Jika selama sekolah ada praktiknya dan kamu ditunjuk sebagai model untuk dikafani, apa kamu bersedia?" 

"Tidak ada rasa takut?

"Saat kamu mendengar kata 'dibungkus', apa pikiranmu langsung mengarah ke kematian/jenazah?

Setelah mendapatkan jawaban yang dianggap sesuai, Aprilian Pratama mulai masuk ke tahap pelaksanaan. Ia meminta @sehitamsabit untuk menempatkan model dalam keadaan terbungkus guna melihat reaksi emosional, mental, dan ketahanan napas. Tak hanya itu, ia juga meminta korban mencari teman lain yang bersedia untuk ikut serta dalam eksperimen ini. 

Ketika ditanya apakah sebelumnya sudah ada yang melakukan, pria diduga Gilang Bungkus menjawab bahwa sudah ada empat orang yang pernah ikut serta, dengan rentang usia 18-30 tahun, kebanyakan adalah santri. Ia juga menyebutkan bahwa ada imbalan bagi yang bersedia dan meminta nomor dompet virtual untuk mengirimkan uang. 

Untuk meyakinkan korban, orang yang diduga sebagai Gilang Bungkus bahkan mengirimkan foto-foto korban sebelumnya yang telah dibungkus layaknya jenazah, beserta bukti transfer sebesar Rp100 ribu sebagai imbalan. 

Setelah menerima bukti tersebut, @sehitamsabit langsung mengambil langkah pencegahan. Ia menyimpan bukti dalam ponsel kedua agar pesan tidak hilang, lalu memblokir kontak WhatsApp Aprilian Pratama. Namun, orang yang diduga sebagai Gilang Bungkus kembali mencoba menghubunginya dengan nomor lain dan menghapus pesan sebelumnya. 

"Selepas itu kulihat WA pesannya dah dihapus, dan ada WA baru (WA si bgsat juga) ngechat jg nelpon," tulis @sehitamsabit. 

Tak hanya itu, @sehitamsabit juga menunjukkan bahwa pria diduga Gilang bungkus itu juga mencoba untuk berkenalan dengan teman-temannya. Bahkan Aprilian Pratama itu mengaku sebagai penulis lepas di Malang. 

"Halo, Dek. Salam kenal. Km mahasiswa Sastra Inggris ya. Salam kenal. Aku penulis lepas dari Malang, sebelumnya kuliah di sana juga. Aku mau bertanya-tanya dan menjelaskan sejumlah hal," tulis @penuliskelam yang berkomentar di akun Instagram teman @sehitamsabit. 

Sebagai informasi sebelumnya, Gilang Aprilian Nugraha Pratama atau dikenal Gilang bungkus sebelumnya telah dijatuhi hukuman 5 tahun 6 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya atas kasus pelecehan seksual berkedok penelitian bungkus kain jarik. 

Hakim juga menjatuhkan denda sebesar Rp50 juta, dengan subsider 3 bulan kurungan. Gilang diketahui telah bebas dari penjara sejak Juni 2024.