JATIMTIMES - Junaedi (35) nelayan asal Raas, Kecamatan Sumenep, Madura dinyatakan hilang usai perahu kecil yang ia kemudikan ditemukan terbalik di perairan Jangkar Kabupaten Situbondo, Kamis (13/3/2025) dini hari.
Berdasarkan keterangan koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo, Puriyono atau akrab disapa Ipong, dijelaskan bahwa korban datang dari mencari ikan bersama 4 orang temannya pada Rabu (12/3/2025) sekitar pukul 24.00 WIB.
Baca Juga : Banjir Kembali Melanda Situbondo, Warga Minta Pemkab Segera Atasi Sumber Penyebabnya
"Korban bersama dengan 4 orang temannya datang mencari ikan namun karena kapal besar tidak bisa menepi, sehingga ikan diimbal dengan menggunakan perahu kecil yang hanya ada 1 buah katir," jelas Ipong.
Kemudian karena tidak bisa menepi, kata Ipong, korban memindahkan ikan dari kapal yang ada di tengah menuju darat dengan menggunakan perahu kecil. Tiba-tiba datang angin kencang, sehingga aktivitas pemindahan ikan dihentikan untuk sementara.
"Kamis, pukul 01.30 WIB angin kencang sudah reda, kemudian salah satu teman korban menghubungi orang yang di darat, menanyakan apakah korban sudah sampai di darat, namun menurut saksi yang di darat, korban belum sampai di darat," ungkapnya.
Mendapatkan informasi tersebut, lanjut Ipong, saksi mencari disekitar perahu, dan diketahui/ditemukan perahu kecil yang ditumpangi korban dalam kondisi terbalik dan korban belum diketemukan.
"Hari ini tim dari Basarnas, BPBD, Tagana Dinsos, Polairud, Bakamla, Syahbandar memulai Operasi SAR Gabungan mencari keberadaan nelayan hilang atas nama Junaedi warga Raas Madura," imbuhnya.
Baca Juga : IHTC Kediri Akui Kesalahan Membawa Nama PT Ash Shofwah Situbondo Pada Masalahnya
Tidak hanya itu, Ipong mengatakan pencarian telah dimulai sejak pukul 11.40 WIB disekitar penemuan perahu korban hingga ke pantai Banongan dan sekitarnya. "Alat utama yang kami gunakan untuk operasi SAR ini adalah 1 unit Perahu karet LCR milik Basarnas, 1 unit Speedboat TNI AL Pos Jangkar, Alat Komunikasi (HT), Kantong mayat dan Alat Navigasi 1 set," kata Ipong.
"Selanjutnya akan terus di update perkembangan di lapangan, apabila ada informasi terbaru terkait korban," pungkasnya.