free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Shilvia Tan Bongkar Dugaan Sindikat Sawer TikTok: "Banyak Rumah Tangga Hancur"

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Potret beragam akun di TikTok saat live. (Foto: Tokopedia)

JATIMTIMES - Selebgram Shilvia Tan kembali menjadi sorotan setelah membongkar dugaan adanya sindikat sawer di TikTok. Melalui akun Tiktoknya Shilvia mengungkap praktik di balik fenomena spender, sebutan untuk orang yang menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk memberikan gift kepada para host live streaming di platform tersebut. 

Menurutnya, ada sistem terstruktur yang membuat orang terjebak dalam lingkaran sawer. "Spender (diimingi) bagi hasil sama si penerima gift dan agensinya juga," kata Shilvia. Sistem ini, lanjutnya, dirancang agar semakin banyak orang tergoda untuk bersaing dalam memberikan gift. 

Baca Juga : Nama PT Ash Sofwah Disalahgunakan Biro Haji IHTC Kediri, Kuasa Hukum: Tidak Kerja Sama sejak November 2024

"Tujuannya itu untuk mendatangkan orang yang punya hati yang panas. Saat orang lain memberikan gift, mereka jadi berpikir, 'Wah, gue harus nge-gift juga nih'," tambahnya. 

Padahal kata Shilvia, orang kaya sejati tidak akan menghabiskan waktunya untuk berlomba-lomba sawer di TikTok.
"Orang kaya nggak akan punya waktu buat urusin pertiktok-an, stand by, apalagi haus akan pujian. Orang kaya tuh orang kaya diam. Hiburan katanya? Orang kaya hiburannya tuh keluar negeri," tegasnya. 

Ia pun mengingatkan bahwa jika seseorang memang ingin beramal, ada banyak cara yang lebih bermanfaat.  "Kalau kita mau beramal kasih ke host? Halo, banyak masjid yang butuh bantuan," tambahnya. 

Untuk memperkuat pernyataannya, Shilvia membagikan rekaman suara dari seseorang yang mengaku mantan spender dan host TikTok. Orang tersebut mengungkap adanya sindikat yang terorganisir di balik fenomena sawer-saweran ini. 

"Aku cuma mau kasih tahu gelapnya dunia live streaming ini. Mereka sanggup melakukan apapun dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan gift dari spender," ungkap narasumber tersebut. 

Ia menjelaskan bahwa ada sekelompok orang yang bertugas mendekati calon spender dengan berbagai cara.
"Mereka memiliki cecunguk yang biasa disuruh untuk ngejar para spender. Jadi mereka ngasih apa yang spender itu mau," bebernya. 

Menurutnya, jika spender adalah laki-laki, mereka akan ditawari perempuan cantik. Sebaliknya, jika spender adalah perempuan, mereka akan dikenalkan dengan laki-laki tampan atau kaya.
"Mereka akan terus pepetin sampai dapat spendernya. Mereka sanggup ngilangin harga diri untuk minta-minta kayak gitu," katanya. 

Narasumber itu juga mengaku pernah terjebak dalam sistem tersebut dan mengalami kehancuran finansial serta emosional. "Aku buka ini, karena aku pernah ada dalam lingkaran setan itu dan hancur tidak tersisa. Aku mulai dari nol lagi," ujarnya. 

Lebih jauh, narasumber itu membeberkan bagaimana spender bisa sampai menggadaikan harta, bahkan melakukan penipuan demi memenuhi permintaan host. 

Baca Juga : Ada Riwayat Gangguan Jiwa, Pria Ditemukan Ngambang di Saluran Drainase

"Mereka mencari tahu seperti apa spender itu, lalu memainkan emosionalnya," katanya. 

Ia menjelaskan, jika seorang spender sudah dikenalkan dengan perempuan cantik dan terlibat hubungan, sindikat akan menggunakan hal tersebut sebagai alat untuk menekan mereka. 

"Spender dikenalin sama perempuan cantik, itu mereka sudah kerja sama. Terus nanti entah takut aibnya kebuka atau apa, akhirnya mereka bakal mintain gift atau uang tutup mulut," ungkapnya. 

Tak sedikit spender yang akhirnya terjerumus lebih dalam, hingga harus menjual barang berharga, menggadaikan rumah, atau bahkan berutang lewat pinjaman online (pinjol). 

"Karena merasa punya kewajiban membantu host, mereka sampai gila-gilaan. Padahal sebelumnya ada iming-iming bagi hasil," tambahnya. 

Narasumber juga mengungkap dampak sosial yang ditimbulkan oleh praktik ini.
"Banyak rumah tangga hancur, kasus perselingkuhan, bahkan lebih parahnya sampai ke kasus jual orang," ungkapnya. 

Ia berharap dengan adanya keberanian Shilvia Tan untuk mengungkap hal ini, semakin banyak orang yang sadar dan tidak terjebak dalam sindikat tersebut.
"Aku berharap orang-orang juga bakal terbuka pikirannya untuk kerja real, bukan ngemis-ngemis kayak gitu," pungkas narasumber.