JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan mematangkan rencana pengelolaan kawasan Pendapa Agung Kabupaten Malang yang terletak di Kecamatan Klojen, Kota Malang sebagai sarana wisata edukasi sejarah, kesenian dan kebudayaan Malang.
Dalam pelaksanaanya, Pemkab Malang akan bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang (UM). Di mana pembahasan awal mengenai pengelolaan dan pemanfaatan kawasan Pendapa Agung Kabupaten Malang sudah dilakukan pada Rabu (12/2/2025) lalu oleh Bupati Malang HM. Sanusi beserta jajaran dan Rektor UM Hariyono beserta jajaran.
Baca Juga : Kasus Praktikum Mahasiswa Poltekkes Malang Telah Berakhir Damai sejak 2024
"Ini memang direncanakan (kawasan Pendapa Agung Kabupaten Malang dibuka untuk umum) masih mau diseminarkan dengan UM. Sudah kita bicarakan dengan Pak Rektor Prof Hariyono," ungkap Sanusi kepada JatimTIMES.com, Rabu (12/3/2025).
Sanusi juga mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wali Kota Batu Nurrochman perihal menjadikan kawasan Pendapa Agung Kabupaten Malang sebagai lokasi wisata edukasi sejarah, kesenian dan kebudayaan. Terlebih lagi, dahuluKota Malang dan Kabupaten Malang merupakan bagian dari Kabupaten Malang.
"Saya juga sudah bicara dengan Wali Kota Malang dan Wali Kota Batu dan ini nanti untuk cagar budaya yang dijadikan museum bersama, antara Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Sehingga benda-benda purbakala itu bisa ditaruh di sini," jelas Sanusi.
Sebagai langkah lanjutan kerja sama dengan UM, setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Sanusi menyebut pihaknya akan mematangkan rencana pemanfaatan kawasan Pendapa Agung Kabupaten Malang sebagai lokasi destinasi wisata edukasi sejarah, kesenian dan kebudayaan dengan UM.
"Setelah hari raya, ini kita matangkan dengan UM untuk pengelolaannya. Nanti akan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, rencananya terealisasi di tahun 2025 ini," kata Sanusi.
Untuk rencana awal, nantinya setiap malam akhir pekan, akan digelar panggung kesenian dan kebudayaan di Pendapa Agung Kabupaten Malang. Sehingga pagelaran kesenian dan kebudayaan di Pendapa Agung Kabupaten Malang harapannya dapat menarik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.
"Kalau kita ke Bali ada tari kecak, nanti kita ada tari tipeng, tari beskalan itu bisa ditampilkan di sini ketika pariwisata sudah maju di Malang," tutur Sanusi
Selain itu, untuk rumah dinas Bupati Malang atau peringgitan di kawasan Pendapa Agung Kabupaten Malang ke depan juga akan dijadikan sebuah museum yang representatif bagi sejarah peradaban Kabupaten Malang maupun Malang Raya. Terlebih lagi, bangunan rumah dinas Bupati Malang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sejak tahun 2021 lalu.
Baca Juga : Bupati Sanusi Tegaskan Tidak Akan Tinggal di Peringgitan Pendapa Agung: Sudah Jadi Cagar Budaya
"Harapannya Malang Raya punya museum yang representatif sebagai destinasi wisata yang bisa dilaksanakan. Sehingga ada penyajian kesenian di Pendapa Agung Kabupaten Malang dan museum di peringgitan," ujar Sanusi.
Lebih lanjut, ke depan jika gagasan ini dapat terealisasi dengan lancar, Pemkab Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) akan menerapkan tiket masuk untuk ke kawasan museum di peringgitan Pendapa Agung Kabupaten Malang.
"Pasti arahnya ke sana. Sehingga bisa menimbulkan PAD disamping untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Malang. Itu sudah kita konsep dengan Pak Rektor bersama seluruh jajaran di Universitas Negeri Malang," kata Sanusi.
Disinggung akankah seperti destinasi wisata edukasi sejarah, kesenian dan kebudayaan yang ada di Keraton Yogyakarta, Sanusi membenarkan hal itu. Namun, Sanusi mengatakan bahwa konsep pemanfaatan peringgitan sebagai museum dan Pendapa Agung Kabupaten Makang sebagai tempat pagelaran kesenian dan kebudayaan, terinspirasi dari Pendapa Agung Royal Ambarrukmo yang ada di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Memang dulu maunya seperti di Ambarrukmo Yogyakarta. Nah, ini sebagai cagar budaya, kita mau tiru konsep itu. Di dalam ini ada museum, di area pendapa untuk penyajian kesenian dan kebudayaan, perkantoran untuk UMKM dan juga nantinya ada hotel. Seperti hotel ambarrukmo. Sehingga bisa meningkatkan PAD dan semua (perkantoran) nanti akan pindah ke Kepanjen," pungkas Sanusi.