free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Rela Antre Sejak Pagi untuk Tukar Uang, Warga Kecewa Layanan BI Tak Kunjung Datang

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Layanan penukaran uang Bank Indonesia pada gelaran Pasar Murah di Lapangan Merjosari. (Foto: Riski Wijaya/ MalangTIMES).

JATIMTIMES - Sejumlah warga di Kantor Kecamatan Klojen mengaku kecewa karena batal melakukan penukaran uang di Kantor Kecamatan Klojen, Rabu (12/11/2025). Sebelumnya, warga menerima informasi akan adanya layanan penukaran uang oleh Bank Indonesia (BI) di lokasi tersebut.

Informasi tersebut diakui diterima dalam bentuk flyer yang tersebar di grup-grup WhatsApp. Selain itu juga ada warga yang mendapati informasi yang sama melalui jejaring media sosial.

Baca Juga : Peresmian RSUD Ngantang oleh Bupati Malang Tuai Apresiasi, Puguh DPRD Jatim: Jawaban Atas Disparitas

Dimana layanan tukar uang tersebut dibarengkan dengan kegiatan Pasar Murah yang digelar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag). Bahkan untuk mendapatkan layanan ini, warga rela mengantre sejak pagi.

Pantauan di lokasi, puluhan warga yang sudah mengantre sejak pagi tampak kecewa setelah petugas Kecamatan Klojen mengumumkan bahwa layanan penukaran uang oleh Bank Indonesia tidak ada.

"Ya kalau ditanya kecewa ya kecewa, saya nunggu mulai jam 7. Kan lebih enak kalau ada layanan tukar uang yang bisa langsung diakses. Kalau dari aplikasi Pintar kan susah sekali aksesnya," jelas warga Kasin, Mira Theresia.

Kekecewaan serupa juga diungkapkan Lilik, warga Jalan Terusan Surabaya, Kecamatan Klojen. Bahkan, ia mengaku sudah mendatangi Kantor Kecamatan Klojen sejak pukul 05.00 WIB untuk mengantre.

"Saya datang mulai jam 5. Takutnya kalau datang jam 8 sudah berdesak-desakan," jelas Lilik.

Lilik mengaku bahwa pada Selasa (11/3/2025), ia sempat mendatangi layanan penukaran uang di kegiatan Pasar Murah yang digelar di Lapangan Merjosari Kecamatan Lowokwaru. Namun sayangnya, saat ia datang kuota sudah habis.

"Kemarin saya datang di Merjosari, itu kesiangan saya datang jam 09.00 WIB sudah penuh, katanya kuota sudah habis," terang Lilik.

Ia menyebut berburu uang baru untuk keperluan lebaran. Yakni untuk memberikan uang saku kepada anak-anak yang biasanya menjadi tradisi sebagian masyarakat saat berlebaran bersama sanak saudara.

"Seharusnya bisa diperjelas informasinya. Kalau memang cuma di awal saja gapapa, yang jelas informasinya harus ada dan jelas," tegas Lilik.

Sementara itu sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina mengatakan bahwa pada moment Lebaran kali ini, selain melayani penukaran uang di kantor BI, layanan penukaran uang juga dilakukan BI di beberapa moment. Salah satunya seperti di pelaksanaan Pasar Murah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Baca Juga : Gelaran Pasar Murah di Klojen Disambut Antusias Warga

Namun menurut, Febrina, layanan penukaran uang baru juga dapat diakses melalui aplikasi Pintar. Dimana melalui aplikasi ini, BI akan membuka pelayanan penukaran uang sebanyak 4 periode penukaran.

Namun, dirinya tak memungkiri bahwa penggunaan aplikasi Pintar masih beberapa kali mengalami gangguan. Mewakili BI, ia pun menyampaikan permohonan maafnya atas hal tersebut.

Febrina mengatakan, gangguan yang dialami tersebut disinyalir akibat banyaknya masyarakat yang mengakses aplikasi Pintar. Sehingga, pihaknya pun harus selektif untuk melakukan approval.

"Kami mengupayakan satu penukar tidak dua kali. Itu difilter juga dengan KTP waktu nanti penukaran langsung," kata Febrina.

Sementara itu, untuk kebutuhan penukaran uang jelang Lebaran tahun ini, BI Malang menyiapkan uang layak edar sejumlah Rp 1,4 Triliun. Uang tersebut disiapkan ke dalam beberapa bentuk pecahan.

Mulai dari Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000 hingga Rp 100.000. Uang layak edar tersebut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan layanan penukaran uang yang identik dengan Lebaran.

Febrina mengatakan, jumlah sebesar Rp 4,1 Triliun itu meningkat ketimbang moment Lebaran di tahun 2024. Peningkatannya yakni sebesar Rp 11 persen. Atau pada tahun lalu BI Malang menyiapkan uang sebesar Rp 3,7 Triliun.