JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menggelar Gerakan Pangan Murah (GMP) perdana pada Jumat (7/3/2025). Agenda tersebut berlangsung di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang.
Pada penyelenggaraan GPM tersebut, Pemkab Malang melalui DKP menyediakan beragam komoditas pangan. Di mana, komoditas sayur menjadi yang paling laris dampak viralnya harga cabai yang meroket hingga Rp 120 ribu per kilogram.
Baca Juga : 198.380 Tiket Kereta Api Lebaran Keberangkatan Daop 8 Surabaya Ludes Terjual
Sementara itu, ditemui di sela agenda GPM, Pelaksana harian (Plh) Kepala DKP Kabupaten Malang Shanti Rismandini menuturkan, GPM merupakan bagian dari langkah DKP untuk mengendalikan harga.
"Karena seperti yang kita ketahui, setiap Ramadan menjelang Idul Fitri biasanya ada kenaikan harga bahan pokok penting. Misalnya beras, minyak, gula, tepung, telur, hingga cabai. Maka di Ramadan ini (2025) kami menyelenggarakan GPM," ujar Shanti.
Pada GPM 2025/1.446 hijriah, DKP Kabupaten Malang menerapkan dua metode pemasaran. Pertama pemasaran langsung kepada masyarakat dan memasarkannya ke Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pemasaran yang ditujukan kepada para ASN tersebut melalui link khusus. Sementara bagi masyarakat lebih diberikan keleluasaan dengan datang langsung ke Kantor DKP Kabupaten Malang.
"Yang paling laris sayur, tidak ada satu jam sudah habis. Kemudian cabai itu lagi viral ya, karena harganya sampai Rp 120 ribu per kilogram. Di sini kami juga menjual cabai, menyediakan itu dengan harga murah," ujar Shanti.
Komoditas sayur-sayuran yang disediakan pada GPM tersebut di antaranya meliputi sawi, kangkung, kacang panjang, cabai merah besar, cabai rawit, tomat, hingga terong. Di mana, harga cabai rawit yang sempat viral tersebut hanya dijual murah dengan harga Rp 9.500 per 100 gram.
"Kemudian yang paling laris selanjutnya itu seperti beras dan lain-lain termasuk telur, karena kemarin itu telur Rp 27 ribu. Sedangkan di sini kami jual Rp 26 ribu, selisih Rp 1000 tapi kalau untuk ibu-ibu bisa sangat berharga," ujarnya.
Bergeser ke komoditas beras, DKP Kabupaten Malang bekerjasama dengan Kios Pangan yang turut melibatkan sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah Kabupaten Malang. "Untuk beras, kami tidak mendapatkan dari Bulog tapi langsung menyerap dari petani," ujarnya.
Baca Juga : Gerakan Pangan Murah di Madiun Sukses dan Ramai Diserbu Warga
Lantaran langsung mengambil dari produsen, disampaikan Shanti, sejumlah komoditas termasuk beras yang dijajakan pada GPM harganya lebih terjangkau.
"Semisal beras dengan mutu yang baik itu katakanlah sekelas Mentari, premiumnya itu Rp 72 ribu. Tapi di sini ada beras (merek) Indonesia yang juga premium hanya Rp 67.500," ujarnya.
Lanjut, untuk minyak goreng harganya juga relatif terjangkau. Yakni mulai dari Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per liter. "Sedangkan (merek) Sanco itu per dua liternya Rp 39 ribu," ujarnya.
Shanti menyebut, agenda GPM turut didukung oleh sejumlah pihak. Di antaranya Bank Indonesia (BI) yang menyediakan subsidi harga.
"Jadi tidak ada selisih harga antara beli di Gapoktan ataupun beli di sini, yang menanggung ongkos transportnya adalah BI melalui CSR-nya (Corporate Social Responsibility)," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, GPM berlangsung selama Ramadan pada setiap hari Jumat. Yakni secara perdana dimulai hari ini, Jumat (7/3/2025) dan berlanjut pada 14 dan 21 Maret 2025 di Halaman Kantor DKP Kabupaten Malang.