JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengaku akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan PT KIS. Hal tersebut untuk membuka peluang penyelesaian polemik revitalisasi Pasar Blimbing yang sudah bertahun-tahun tak kunjung rampung.
Wahyu mengatakan, penanganan Pasar Blimbing tidak bisa disamakan dengan rencana revitalisasi pasar tradisional lain di Kota Malang. Hal itu lantaran, Pemkot Malang masih tersandera perjanjian kerjasama (PKS) dengan PT Karya Indah Sukses (KIS) terkait revitalisasi Pasar Blimbing. Hal inilah yang menghambat langkah pemerintah untuk melakukan intervensi langsung terhadap kondisi pasar.
Baca Juga : Bupati dan Wabup Blitar Turun ke Pasar: Pastikan Harga Stabil, Warga Tenang
"Pasar Blimbing ini penanganannya berbeda karena masih dikuasai oleh pihak ketiga. Jadi kami tidak bisa serta-merta mengambil tindakan langsung. Tetapi saya bersama Mas Ali (Wakil Wali Kota) akan mencoba berkoordinasi lagi," ujar Wahyu, Kamis (6/3/2025).
Permasalahan Pasar Blimbing memang telah berlarut-larut selama bertahun-tahun. Rencana revitalisasi sempat mengemuka, namun hingga kini belum ada progres nyata di lapangan. Bahkan, DPRD Kota Malang juga telah mengeluarkan rekomendasi terkait kelanjutan pasar tersebut.
Saat menjabat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Malang periode 2023-2024, Wahyu juga telah berupaya mencari jalan keluar. Namun terkendala oleh perjanjian yang masih mengikat antara Pemkot dan PT KIS.
"Kebetulan dengan pihak PT KIS juga sudah berkoordinasi. Insyaallah ke depan kami akan duduk bersama untuk bisa menyelesaikan karena penanganan Pasar Blimbing berbeda dengan pasar lain," jelas Wahyu.
Kondisi Pasar Blimbing sendiri saat ini jauh dari kata layak. Berdasarkan pantauan di lokasi, di bagian sisi timur pintu masuk pasar, tercium bau tak sedap akibat limbah sampah yang tidak terkelola dengan baik. Bau menyengat tersebut juga kerap mengganggu kenyamanan para pengunjung maupun pedagang.
Sementara itu, di area luar bagian barat hingga tengah, terutama di area parkir kendaraan, jalanan terlihat becek dan sering tergenang air saat hujan turun.
Baca Juga : Mengenal Meriam Ramadan, Tradisi Unik Buka Puasa dari Timur Tengah
Sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan polemik Pasar Blimbing, termasuk negosiasi antara pemerintah dengan PT KIS. Namun, belum ada keputusan yang benar-benar memberikan kejelasan mengenai kelanjutan proyek revitalisasi pasar ini.
Catatan JatimTIMES, mandeknya proses revitalisasi Pasar Blimbing salah satunya dikarenakan ada perbedaan konsep pembangunan. Antara yang diinginkan oleh pedagang dan konsep dari PT KIS.
Pansus yang sempat dibentuk oleh DPRD Kota Malang pun sebenarnya juga telah merumuskan rekomendasi. Salah satunya adalah meminta agar status PKS dapat diperjelas, dan pembangunan dapat dilanjutkan dengan menyesuaikan keinginan pedagang.