JATIMTIMES - Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat ada sebanyak empat lapangan usaha yang berkontribusi terhadap struktur distribusi dan pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) tahun 2024.
Keempat lapangan usaha tersebut yakni perdagangan sebesar 29,22 persen dengan andil terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 4,69 persen.
Baca Juga : Sertijab Bupati Blitar: Awal Baru Menuju Blitar Berdaya dan Berjaya
Selanjutnya industri pengolahan 27,09 persen dengan andil 5,13 persen, konstruksi 12,43 persen dengan andil 5,12 persen, dan jasa pendidikan 7,19 persen dengan 5,08 persen.
"Dari empat itu hampir 75 persen untuk Kota Malang," ujar Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin.
Selain itu, kontribusi pertumbuhan ekonomi di Kota Malang disumbangkan dari struktur distribusi dan pertumbuhan PDRB pada 2024 jenis transportasi pergudangan dengan andil terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 12,63 persen.
Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi yang terkecil ada pada bidang real estate dengan andil 3,8 persen. Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi di Kota Malang diketahui melambat pada tahun 2024.
Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,41 persen, Kota Malang menempati urutan kelima di Jawa Timur. Di bawah Kabupaten Gresik dengan 5,54 persen, dan Kabupaten Pasuruan dengan 5,45 persen.
Baca Juga : Ramadan, 19 Hotel di Kota Batu Andalkan Paket Iftar, Berikut Harganya
Sedangkan urutan perta yakni Kota Surabaya dengan 5,76 persen dan diikuti Kabupaten Sidoarjo dengan 5,73 persen. Selain itu, pada 2024 lalu, PDRB Kota Malang hanya mampu memberikan andil pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur sebesar 3,15 persen.
"Penyumbang paling besar Surabaya dengan 24,34 persen, Sidoarjo 9,35 persen, Gresik 5,94 persen, dan Kabupaten Pasuruan 6,35 persen, keempat daerah itu memiliki kawasan industri yang besar," tutur Umar.