JATIMTIMES - Langit senja menyelimuti Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro pada Jumat malam 28 Februari 2025, saat Bupati Blitar H Rijanto dan Wakil Bupati Blitar H Beky Herdihansah melangkah masuk. Senyum mereka mengembang, tak hanya karena perjalanan panjang dari Magelang telah usai, tetapi juga karena tugas berat yang menanti sudah semakin jelas arahnya.
Di halaman pendapa, keluarga, Sekretaris Daerah Izul Ma'rom, para kepala perangkat daerah, dan istri mereka berdiri menyambut. Sejenak, suasana terasa haru. Tak ada seremoni berlebihan, hanya pelukan erat dan saling menepuk bahu.
Baca Juga : Pesan Prabowo kepada Wahyu Hidayat: Bikin Kota Malang Lebih Dicintai Wisatawan
Mereka tahu, setelah sepekan ditempa di Akademi Militer Magelang, dua pemimpin Blitar ini pulang dengan tekad yang lebih kuat. "Alhamdulillah, satu tahapan penting telah kami selesaikan," ujar Rijanto dengan nada penuh syukur.
Ia menyadari, retret bukan sekadar forum seremonial, melainkan pembekalan nyata bagi kepala daerah untuk menghadapi tantangan pemerintahan yang semakin kompleks.
Beky Herdihansah, yang berdiri di sampingnya, mengangguk pelan. Ia merasakan hal yang sama. Di Magelang, mereka belajar lebih dari sekadar strategi pemerintahan. Disiplin, integritas, dan kepemimpinan menjadi inti dari setiap sesi. "Kami berdua kembali dengan semangat baru. Sekarang saatnya bekerja, menjalankan program yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Retret selama sepekan itu tak hanya mempertemukan mereka dengan kepala daerah lain, tetapi juga memberi ruang untuk membangun sinergi yang lebih kuat dengan pemerintah pusat. Dalam sesi pengarahan, mereka mendengar langsung paparan dari para menteri, memahami kebijakan prioritas nasional, serta merancang strategi implementasi di tingkat daerah.
Namun, perjalanan ini tak bisa mereka tempuh sendiri. Rijanto sadar, tanpa dukungan masyarakat, mustahil membangun Blitar yang lebih baik. Ia pun mengajak semua elemen untuk turut serta dalam perjuangan ini. "Kami memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar setiap program yang kami jalankan benar-benar bisa memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi Blitar," katanya.
Baca Juga : Kejar Selisih Poin, Persebaya Usung Misi Jegal Keperkasaan Persib
Di sudut pendapa, beberapa tokoh masyarakat terlihat berbincang. Mereka paham bahwa kepemimpinan bukan hanya soal janji, melainkan kerja nyata yang berkelanjutan. Dan malam itu, di bawah cahaya temaram pendapa, harapan baru bagi Kabupaten Blitar kembali menyala.
Setelah sepekan ditempa, kini saatnya membuktikan bahwa Blitar memang berdaya dan berjaya.