JATIMTIMES - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, kembali melaksanakan sosialisasi Penyusunan Laporan Keuangan tahun 2022 bagi Satuan Pendidikan SD dan SMP Negeri dilingkungan Disdikbud Kota Malang sesi kedua, Jumat (24/11/2022). Setelah Bendahara Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas), kini giliran dari operator yang mendapatkan sosialisasi.
Sekretaris Disdikbud Kota Malang Sri Handayani Wahyu Widayati melalui Dyah Kusarini Kasubag Umum dan Kepegawaian dan Pejabat Penata Usahaan Keuangan (PPK) SKPD menjelaskan, bahwa hal ini menjadi upaya penguatan dan pemahaman terhadap para Operator terkait perencanaan dan hal lainnya.
Baca Juga : Anugerah Desa Terbaik: Keberadaan TIK Diperlukan untuk Menunjang Inovasi Desa
"Kenapa kita undang operator? Karena yang mengoperasikan kan operator. Karena by aplikasi, setiap program Bosnas ada yang namanya rencananya harus dimasukkan dalam aplikasi Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) oleh operator. Jadi lengkap dalam sosialisasi bendahara kena, operator juga kena," paparnya.
Peran operator tentunya penting dalam membantu bendahara membuat sebuah perencanaan maupun membantu dalam penyelesaian laporan. Sebab, bendahara juga merupakan seorang guru, yang juga harus mengajar. Sehingga, tentu akan sangat merepotkan bilamana menyelesaikan hal tersebut sendiri. Untuk itulah, peran operator yang kebanyakan bukan non PNS begitu penting.
"Agar tidak ribet, sehingga dibantu operator," jelasnya.
Dalam sosialisasi itu, juga langsung dipraktekkan koreksi terkait SPJ yang telah dibuat. Sehingga, bilamana ada hal yang kurang pas, maka akan dilakukan perbaikan di situ.
"Ada 300-an operator baik sekolah negeri maupun swasta. Kami libatkan karena semua bermuara dari perencanaan. Ketika rencana salah, maka otomatis laporan pertanggungjawaban akan salah. Jadi ketika kita ngundang operator untuk sosialisasi, maka harapannya laporan keuangan penyusunan laporan keuangan kita cocok diperencanaan," paparnya.
Iwan Setiawan PhD Cfe CFra Auditor Investigasi dan Forensik Keuangan Negara dari BPK menyampaikan, jika materi yang disampaikan hampir sama dengan materi yang diberikan kepada para Bendahara. Materi yang disampaikan kepada operator, lebih kepada perencanaan. Mereka harus memahami mereka menyusun anggaran dengan standar yang betul. Para operator harus mengetahui mana yang boleh dan yang tidak boleh masuk ke anggaran.
"Seperti misalnya mengundang narasumber ustad. Misalnya ustad diundang jadi narasumber untuk pengembangan karakter itu jelas boleh (masuk anggaran). Tapi kalau bukan untuk itu, tentu tak bisa masuk dalam anggaran," pungkasnya.
