JATIMTIMES - Siapa yang tak kenal dengan emoji, gambar-gambar kecil untuk menambah varian interaksi chatting. Nah, salah satu yang paling banyak digunakan adalah emoji tertawa sampai menangis atau face with tears of joy.
Dikutip dari The Hustle, emoji tertawa sampai keluar air mata kebahagiaan ini menjadi yang paling banyak digunakan di tahun 2021 ini.
Penggunaannya lebih dari 5 persen dari berbagai aplikasi chatting.
Baca Juga : Karena Hal Ini, Izrail Dipilih Allah Menjadi Malaikat Pencabut Nyawa
Emoji ini seakan menunjukkan ekspresi ketika pengguna chatting tengah memnahas hal-hal lucu hingga memunculkan tawa dengan keluar air mata. Tak heran, jika emoji ini banyak dipakai oleh orang-orang di dunia.
Tapi, tahukah Anda, di balik pembuatan emoji face with tears of joy ini?
Dilansir dari berbagai sumber, mengutip dari The Guardian, penemu emoji populer dengan nama resmi face with tears of joy ini adalah Shigetaka Kurita. Yakni, seorang laki-laki yang menjadi karyawan di perusahaan telekomunikasi Jepang NTT DoCoMo.
Sekitar akhir tahun 1990-an, perusahaan tersebut mencari cara untuk menarik remaja untuk menggunakan layanan pager-nya. Shigetaka Kurita muncul dengan ide untuk menambahkan gambar sederhana ke penawaran teksnya yang dikenal emoji hingga saat ini.
Emoji yang dibuat Shigetaka ini, rupanya terinspirasi dari manga, karakter Cina, dan rambu jalan. Dulu, ia membuatnya dari sebuah coretan di kertas dengan menggunakan pensil. Menariknya, Shigetaka tidak hanya menciptakan satu emoji wajah tertawa sampai menangis itu.
Tapi, sebanyak 176 emoji yang sekarang ini umum digunakan dalam percakapan di media sosial adalah ciptannya. Bisa dibilang, Shigetaka ini adalah penemu emoji yang ada di keyboard smartphone kita.
Baca Juga : Tips Berburu Promo di Harbolnas agar Tak Sekadar Kalap Mata
Hanya saja, Shigetaka bukanlah yang menjadikan emoji ini berada di keyboard smartphone. Emoji pada awalnya adalah fenomena unik di Jepang. Hingga kemudian pesaing NTT DoCoMo mengadopsinya.
Lalu di tahun 2007, Apple merilis iPhone pertamanya yang di dalamnya tersemat keyboard emoji hanya untuk pengguna di Jepang. Setelah pengguna iPhone di Amerika Serikat menemukan bahwa mengunduh aplikasi bahasa Jepang akan membuka akses ke keyboard emoji, tekanan untuk membuka penawaran meningkat.
Alhasil di tahun 2011, keyboard emoji menjadi standar internasional di iOS. Semenjak saat itu, emoji jadi fenomena global yang menarik pengguna aplikasi chatting di berbagai platform seakan tak lepas dari itu.
Selanjutnya, di tahun 2015, emoji wajah tertawa sampai menangis bahagia ini berhasil menjadi yang paling populer di Twitter. Sejak saat itu, emoji face with tears of joy mendominasi di berbagai media sosial sebagai yang paling banyak digunakan dalam percakapan hingga saat ini.
