Sebanyak 15 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, mengikuti pelatihan pengolahan kompetensi bidang mekanisasi pertanian di Balai Lapangan Kerja (BLK) Wonojati, Singosari, Kabupaten Malang. Pelatihan dilaksanakan 27 Juni hingga 3 Agustus 2019
Dekan Fakultas Pertanian Unisba Blitar Ir Palupi Puspitorini mengatakan, pelatihan ini diikuti mahasiswa dari program studi agroteknologi dan agribisnis. Kompetensi pelatihan meliputi kemampuan dalam mendalami ilmu pengetahuan, praktik dan attitude-nya. Mahasiswa dilatih mengenai ilmu pengolahan tanah secara mekanisasi dan cara perawatan serta pengoperasian traktor.
“Tujuan pelatihan adalah agar mahasiswa memahami berbagai hal yang terkait dengan pengolahan tanah. Mulai dari definisi, tujuan dan manfaat; tahapan, macam pengolahan dan sistem pengolahan tanah, hingga berbagai jenis alat dan mesin pengolah tanah, sistematika dan pengolahan tanah dengan peralatan pengolah tanah,” ungkap Palupi.
Dikatakan nya, mahasiswa Fakultas Pertanian Unisba Blitar harus mempunyai kompetensi di bidangnya. Kompetensi ini akan menjadi bekal setelah lulus untuk terjun ke masyarakat. “Kami mendorong lulusan yang kompeten di bidang pertanian. Kami ciptakan lulusan yang berkarier sebagai entrepreneur, praktisi yang memberikan kemanfaatan untuk masyarakat, bangsa dan negara,” tandasnya.
Lebih dalam Palupi menyampaikan, kerja sama antara Fakultas Pertanian Unisba Blitar dengan UPT BLK Wonojati Malang akan terus berlanjut untuk menciptakan sarjana pertanian yang unggul SDM dan kompeten. Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dilakukan Dekan Fakultas Pertanian Unisba Blitar Ir Palupi Puspitorini dengan Kepala UPT BLK Wonojati Nur Fadhil SE MM.
UPT BLK Wonojati akan jadi tempat perkuliahan dan praktek lapang bagi mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Pertanian Unisba Blitar. Di lembaga ini terdapat beberapa program yang dijalankan.
Program-program tersebut mereka biasa menyebutnya dengan kejuruan. Di antaranya ada kejuruan pertanian, kejuruan peternakan, kejuruan perikanan, kejuruan mekanisasi pertanian, dan juga kejuruan processing (pengolahan hasil pertanian).
“"Mudah-mudahan dengan MoU ini mereka bisa mengikuti pelatihan dan bisa menjadi wirausaha serta praktisi yang mandiri, tangguh dan sukses," pungkasnya.