Komisi B DPRD Jatim Optimis Swasembada Pangan, Dorong Penertiban Importir Nakal

25 - Jun - 2025, 08:34

Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur (Jatim) Khusnul Khuluk. (Foto: Ist)


JATIMTIMES - Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur (Jatim) Khusnul Khuluk mengaku optimis Jatim mampu mencapai swasembada pangan, khususnya beras, dalam waktu dekat. Namun ia juga mendorong agar importir nakal ditertibkan.

Khusnul Khuluk menekankan, keberhasilan swasembada pangan sangat bergantung pada keseriusan pemerintah daerah serta ketegasan menghadapi praktik impor pangan yang tidak perlu. “Kalau pemerintahannya serius, dan betul-betul ingin stop impor, saya yakin bisa. Tapi persoalannya, importir ini banyak yang bermain, karena ada cuan di sana. Nah, ini yang harus ditertibkan,” ujar Khusnul, Rabu (25/6/2025).

Baca Juga : Wamenkop Ferry: Koperasi Merah Putih Beroperasi Mulai Oktober 2025

Menurutnya, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyatakan komitmennya mendukung swasembada dengan menambah bantuan sarana dan prasarana, seperti alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, dan bibit unggul. Namun, dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota juga sangat dibutuhkan.

“Kementan sudah siap bantu. Tapi kalau tidak ada sinergi dengan dinas-dinas di kabupaten/kota, target 12 juta ton (beras) itu sulit tercapai,” jelas legislator Fraksi PKS ini.

Khusnul juga menyoroti kondisi di lapangan yang paradoks. Meski Jatim mengalami panen raya pada Januari–Juni dan produksi beras dinyatakan surplus, harga beras masih tinggi di pasaran.

“Ini kan selalu jadi dilema. Kalau harga beras murah, petani yang protes karena gabah murah. Tapi kalau beras mahal, masyarakat yang teriak. Makanya semuanya harus tertib, patuhi aturan soal harga eceran tertinggi (HET),” tegasnya.

Sebagai petani aktif, Khusnul mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi petani di lapangan, terutama dalam hal produktivitas dan keuntungan yang minim.

“Di Lumajang, hasil gabah hanya sekitar 4,2 sampai 4,5 ton per hektar. Itu pun hasil kotor. Jadi sangat berat untuk dapat untung. Kalau tidak ada kepastian harga dan akses pupuk, ya petani bisa mundur,” katanya.

Ia menilai rendahnya insentif juga membuat anak muda enggan terjun ke dunia pertanian. “Petani kita sekarang didominasi usia tua. Anak-anak muda lebih pilih jualan kopi. Program petani milenial belum efektif, khususnya di Jawa...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, Anggota Komisi B, DPRD Jawa Timur, Jatim, Khusnul Khuluk, swasembada pangan,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette