SDN 3 Wonokoyo Situbondo Sulit Dapat Siswa Baru Akibat Bangunan Kelas Rusak Parah
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Yunan Helmy
18 - Jun - 2025, 12:35
JATIMTIMES - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Wonokoyo di Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, mengalami krisis ruang kelas yang berdampak langsung pada penerimaan siswa baru. Sekolah tersebut hanya memiliki dua ruang kelas yang masih layak digunakan. Sementara empat ruang lainnya rusak parah dan tidak dapat difungsikan untuk kegiatan belajar-mengajar.
Kepala SDN 3 Wonokoyo Ade Putri mengungkapkan bahwa kerusakan bangunan sudah terjadi sejak tahun 2018. Namun hingga kini belum ada perbaikan berarti yang dilakukan pihak terkait. Akibatnya, sekolah harus menerapkan sistem kelas rangkap demi tetap bisa menyelenggarakan proses pembelajaran.
Baca Juga : Graha Bangunan Blitar Tawarkan Alat Potong Keramik Berkualitas, Diskon hingga 12 Persen Sepanjang Juni
"Gedung yang rusak itu ada 4 kelas. Jadi, kegiatan belajar-mengajar menggunakan sistem rangkap, kelas 1, 2, 3 jadi satu kelas, dan kelas 4, 5, 6 juga satu kelas," ujar Ade Putri, Kamis (18/06/2025) saat ditemui di ruangannya.
Kondisi ini tidak hanya menyulitkan proses belajar, tetapi juga berdampak besar pada minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di SDN 3 Wonokoyo. Menurut Ade Putri, banyak orang tua merasa khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka karena bangunan sekolah yang rusak. "Untuk tahun ini cuman dapat 3 siswa baru," jelasnya.
Penurunan jumlah siswa baru ini menjadi tantangan serius bagi keberlangsungan sekolah, mengingat sistem zonasi saat ini menuntut daya saing antar sekolah, termasuk dari sisi fasilitas. Kekhawatiran orang tua terhadap keamanan anak-anak mereka menjadi alasan utama rendahnya minat mendaftar ke SDN 3 Wonokoyo.
Pihak sekolah sendiri sebenarnya sudah mengambil langkah dengan mengajukan proposal perbaikan gedung kepada dinas terkait. Namun hingga saat ini, belum ada tindak lanjut yang jelas. "Sudah mengajukan, tahun kemarin masih suruh menunggu," ungkap Ade Putri dengan nada kecewa.
Ia berharap agar pemerintah daerah segera merespons kondisi sekolah yang mendesak ini. Menurut dia, pendidikan yang layak adalah hak setiap anak, dan fasilitas yang memadai menjadi bagian penting untuk menunjang proses tersebut.
Baca Juga : Baca Selengkapnya