Pariwisata Santerra Diduga Lakukan Upaya Potong Kompas Urus Perizinan
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
16 - Jun - 2025, 05:08
JATIMTIMES - Pihak Florawisata Santerra De Laponte diduga sempat berupaya potong kompas urus perizinan. Hal itu disinyalir dilakukan usai pihak Santerra terus menerus diperingatkan oleh dinas terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang agar segera melengkapi perizinan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun JatimTIMES, Santerra sudah beroperasi sejak 2019 atau sekitar enam tahun lalu. Sejak saat itu, Santerra disebut memang telah mengurus sebagian perizinan.
Baca Juga : Bahas Ranperda RPJMD 2025-2029, DPRD Kota Malang Sorot Pembangunan SDM
Seiring berjalannya waktu, usaha pariwisata Santerra terus berkembang. Termasuk perluasan lahan yang kini disulap jadi bagian dari wisata Santerra. Sayangnya, pengembangan wisata tersebut tidak dibarengi dengan update perizinan. Pada akhirnya, dugaan praktik culas pihak Santerra tersebut terendus oleh dinas terkait di lingkungan Pemkab Malang.
Pemerintah melalui dinas terkait salah satunya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Malang, pada akhirnya menegur Santerra agar segera melengkapi perizinan. Peringatan dari negara melalui instrumen pemerintahan tersebut disampaikan kepada Santerra melalui beragam skema.
Skema tersebut yakni mulai dari dinas berkirim surat, teguran lisan melalui rapat pembahasan, dan bahkan hingga dinas terkait di lingkungan Pemkab Malang menemui langsung pihak pengelola ke wisata Santerra. Setiap diperingatkan, Santerra disebut selalu memberikan angin surga. Yakni bakal segera melengkapi perizinan.
Ternyata itu hanyalah sekedar janji. Sebab, hingga kini keseriusan Santerra dalam mengurus kelengkapan perizinan masih jadi pertanyaan besar. Seolah gusar terus menerus diminta melengkapi perizinan, Santerra pada akhirnya diduga berniat potong kompas. Yakni, mengirim balasan surat teguran yang sejatinya dikirim oleh DPMPTSP namun justru turut ditujukan kepada Bupati Malang.
Hasilnya, Bupati Malang HM. Sanusi pada akhirnya turut memonitor perkembangan perizinan Santerra. Pada surat yang juga ditujukan kepada Bupati Malang itulah, Santerra diduga berharap agar perizinan segera diterbitkan. Padahal, pihak Santerra tak kunjung segera menunjukkan itikad keseriusan melengkapi perizinan...