70 Ribu Lebih Wisatawan Nikmati Libur Panjang Waisak 2025 di Banyuwangi
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Nurlayla Ratri
14 - May - 2025, 08:40
JATIMTIMES – Lebih dari 70 ribu wisatawan Nusantara maupun mancanegara dalam long weekend atau tercatat datang dan berkunjung ke Banyuwangi pada libur panjang Waisak tahun 2025. Para wisatawan datang untuk menikmati eksotisme alam, pantai, gunung dan destinasi wisata lain yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi melalui Kepala Bidang (Kabid) Promosi Ainur Rofiq, mengungkapkan selama libur panjang mulai 10 – 13 Mei 2025, ada lima destinasi wisata Banyuwangi yang mampu memikat wisatawan untuk berkunjung.
Baca Juga : Dapat Kucuran Rp 95 Miliar DBHCHT, Dinkes Kabupaten Malang Maksimalkan Pemanfaatannya
Rofiq merinci jumlah pengunjung terbanyak selama liburan Waisak 2025 di Banyuwangi. Urutan pertama adalah destinasi wisata De Djawatan Forest yang ada di Desa Benculuk Kecamatan Cluring dengan kunjungan 8.776 wisatawan. Kemudian di urutan kedua, Pantai Marina Boom yang disinggahi 8.726 wisatawan.
Selanjutnya Pulau Merah yang ada di Kecamatan Pesanggaran mampu menarik 7.336 pengunjung. Banyuwangi Park yang lokasinya sekitar 8 kilometer dari pusat kota dikunjungi oleh 7.225 orang dan Wana Wisata Kawah Ijen yang ada di Kecamatan Licin tercatat 4.917 wisatawan.
Menurut alumni Fisipol Universitas Jember itu, dari sekitar 70 ribu pengunjung, tercatat sekitar seribu orang merupakan wisatawan mancanegara. ”Tetapi kami belum bisa mendata asal negara mereka, mungkin di daerah lain juga sama. Makanya di daerah sebetulnya yang lebih tepat bukan jumlah kunjungan, tetapi pergerakan wisatawan. Karena kita agak kesulitan untuk menghitung identitas wisatawan,” ujar Rofiq di ruang kerjanya, Rabu (14/5/2025).
Dia mencontohkan wisatawan yang stay di hotel. Apabila rombongan empat orang, maka petugas hanya mencatat data satu orang saja karena hal tersebut menyakut privacy. Hal ini juga terkait hospitality atau sikap keramah-tamahan dan pelayanan yang diberikan kepada tamu atau pengunjung hotel. Beda misalnya kalau kunjungan di pintu imigrasi yang tentunya akan dilakukan pendataan secara detail.
”Kita bukan pendataan seperti imigrasi, mereka sudah masuk Indonesia sehingga kemanapun mereka pergi kategorinya off land domestik yang treatment tidak sama dengan orang luar yang masuk pintu imigrasi,” imbuh Rofiq...