PMK Mereda, Produksi Susu Sapi di Brau Berangsur Normal
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
07 - May - 2025, 05:43
JATIMTIMES - Seiring infeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Batu mereda, produksi susu berangsur normal. Salah satunya di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sapi perah di kandang-kandang yang dikelola warga mulai kembali produktif seperti semula.
Seperti yang dialami Arianto, warga Dusun Brau, Gunungsari. Ia mengelola belasan indukan untuk diperah susunya setiap hari. Arianto mengaku saat wabah PMK melanda, produksi susu sempat turun drastis dan banyak sapi indukan yang mati.
Baca Juga : Sensasi Juicy dan Gurih Sate Kronyos di Jombang Bikin Lidah Bergoyang
"Total ada 13 sapi di kandang yang indukan. Lainnya ada 11 yang anakan. Jadi, 24 ekor. Ini sudah kembali normal setelah PMK kemarin banyak yang mati," ungkap Arianto saat ditemui, Rabu (7/5/2025).
Dia menambahkan, sebelum wabah PMK, sapi indukan di kandangnya berjumlah 15 ekor. Bahkan satu di antaranya mengandung anakan. Namun, indukan itu mati karena infeksi penyakit. "Dari 15 mati lima, jadi tinggal 10. Lalu bertambah bertahap jadi 13," katanya.
Kerugian untuk kematian setiap satu ekor sapi mencapai Rp 25 juta. Ia bersyukur, sapi-sapi indukan mampu bertahan dan berkembang biak hingga siap perah. Meski ia mengakui produksi susu belum setara dengan ketika sebelum wabah PMK. Sebab, jumlah sapi yang berusia lebih dari dua tahun dan siap perah belum sebanyak dulu.
"Produksi di sini 200-250 liter per harinya," katanya.
Dirinya menyebut, normalnya sapi perah bisa memproduksi susu sekitar 25 liter. Saat terserang PMK, sapi perah di kandang yang ia kelola hanya menghasilkan sekitar 5 liter. Tak jarang pula tidak bisa diperah sama sekali.
Hal tersebut menyebabkan kerugian materil yang besar. Ia juga mengaku sebelumnya kandang dikelola empat orang. Namun karena dua karyawan mengundurkan diri, tersisa dua orang saja yang mengelola.
Berdasarkan yang dialaminya, peternak harus kembali merintis dalam setahun terakhir untuk mengembalikan populasi sapi di kandang dan produksi susu. Ia memastikan perawatan ternak dilakukan dengan baik, disertai suplemen vitamin juga vaksinasi untuk memastikan sapi sehat.
Baca Juga : Baca Selengkapnya