Cuaca Jatim 5-11 Mei: Ada Potensi Hujan Petir dan Angin Kencang, Ini Daerah yang Harus Diwaspadai
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
05 - May - 2025, 08:09
JATIMTIMES - Warga Jawa Timur diminta waspada terhadap potensi hujan petir disertai angin kencang dalam sepekan ke depan, mulai 5 hingga 11 Mei 2025. Meski cuaca umumnya cerah berawan, beberapa wilayah diprediksi bakal diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Informasi ini disampaikan oleh BMKG Juanda melalui akun Instagram resminya, @infobmkgjuanda. Dalam keterangannya, BMKG menjelaskan bahwa dinamika atmosfer global seperti gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby tengah melintas bergantian di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur. Fenomena ini berpotensi meningkatkan curah hujan di sejumlah daerah.
"Prospek cuaca mingguan Jawa Timur umumnya cerah berawan, namun berpeluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat," tulis BMKG Juanda.
BMKG juga merinci prakiraan cuaca harian untuk Jawa Timur selama periode 5-11 Mei:
• Senin: Hujan petir
• Selasa: Cerah berawan hingga hujan sedang
• Rabu: Hujan petir
• Kamis: Hujan ringan
• Jumat: Hujan petir
• Sabtu: Hujan ringan
• Minggu: Hujan petir
Beberapa kabupaten dan kota di Jatim diprediksi mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat. Berikut wilayah-wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan:
• Senin (5 Mei): Blitar, Jember, Jombang, Kediri, Kota Blitar, Lumajang, Malang, Ngawi, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Tulungagung
• Selasa (6 Mei): Bondowoso, Jember, Kota Mojokerto, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo
• Rabu (7 Mei): Malang, Pasuruan, Probolinggo
• Kamis (8 Mei): Nihil
• Jumat (9 Mei): Bondowoso, Jember, Probolinggo, Sumenep
• Sabtu (10 Mei): Nihil
• Minggu (11 Mei): Blitar, Kota Batu, Lumajang, Malang, Pasuruan, Probolinggo
BMKG juga memaparkan kondisi dinamika atmosfer yang memengaruhi cuaca Jatim pekan ini. Berikut rangkumannya:
• ENSO (El Nino-Southern Oscillation): Indeks ENSO di wilayah NINO3.4 tercatat -0.09, menunjukkan kondisi netral dan tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan awan hujan di Jatim.
• IOD (Indian Ocean Dipole): Nilai DMI sebesar +0.05, yang berarti suplai uap air dari Samudera Hindia ke Indonesia bagian barat minim, sehingga tidak memicu hujan tambahan.
• OLR (Outgoing Longwave Radiation): Prediksi OLR menunjukkan anomali negatif, sejalan dengan hadirnya gangguan gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby di Jatim.
• Madden-Julian Oscillation (MJO): Diperkirakan aktif di kuadran 7 dan 8 (Samudera Pasifik bagian Barat dan Afrika), sehingga tidak berkontribusi pada pembentukan awan hujan di Jawa Timur...