Prof Muhammad Madyan Resmi Terpilih Jadi Rektor Unair 2025-2030
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
05 - May - 2025, 04:44
JATIMTIMES - Universitas Airlangga (Unair) resmi menetapkan Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin sebagai Rektor periode 2025-2030. Kepastian itu diumumkan Majelis Wali Amanat (MWA) Unair usai rapat pleno pemilihan rektor yang digelar di Gedung Rektorat, Senin (5/5/2025).
Prof Madyan, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Unair periode 2020-2025, berhasil meraih suara terbanyak dalam proses pemilihan yang melibatkan tiga kandidat. Ia akan menggantikan Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA yang telah menuntaskan dua periode masa jabatannya sejak 2015.
Ketua MWA Unair, Prof Dr Sunarto SH MH, menjelaskan bahwa proses pemilihan rektor dilakukan secara demokratis melalui pemungutan suara dari anggota MWA. Dari 30 anggota, 27 orang hadir dan memberikan hak suaranya.
“Hasilnya, Prof Muhammad Madyan mendapatkan 13 suara, disusul Prof Koko Srimulyo dengan 9 suara, dan Prof Dwi Setyawan memperoleh 4 suara. Satu suara dinyatakan abstain,” kata Sunarto, dikutip laman resmi Unair, Senin (5/5/2025).
Dengan hasil tersebut, Prof Madyan ditetapkan sebagai Rektor Unair untuk masa bakti lima tahun ke depan. Pelantikan dijadwalkan berlangsung pada 17 Juni 2025, bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Prof Nasih.
Usai pengumuman, Prof Sunarto menyampaikan harapan besar terhadap kepemimpinan Prof Madyan. Salah satunya adalah mendorong Unair menembus 200 besar perguruan tinggi dunia versi QS World University Rankings.
“Prof Nasih telah membawa Unair dari posisi 700-an ke peringkat 308 dunia. Kami optimistis, dengan kerja sama semua pihak, capaian itu bisa dilanjutkan bahkan ditingkatkan,” ujarnya.
Menurutnya, capaian itu bukan hal yang mustahil jika seluruh elemen kampus bekerja sama dan menjaga semangat inovasi dan kolaborasi yang sudah terbangun selama ini.
Sementara itu, Rektor Unair periode 2020-2025, Prof Nasih, turut memberikan apresiasi atas jalannya proses pemilihan rektor yang berlangsung secara tertib, demokratis, dan penuh semangat kebersamaan.
“Seluruh kandidat telah menunjukkan komitmennya melalui penandatanganan pakta integritas. Ini penting untuk menjaga etika, hukum, dan kesinambungan program,” ujar Prof Nasih.
Ia juga menekankan bahwa peringkat hanyalah indikator. “Yang lebih penting adalah kualitas riset, pembelajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. Kalau itu meningkat, ranking akan mengikuti,” tambah Prof Nasih...