Gatot Nurmantyo Tak Terima Hercules Lecehkan Purnawirawan: Kurang Ajar, Preman Tak Tahu Diri
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
01 - May - 2025, 08:37
JATIMTIMES - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo meluapkan kemarahannya terhadap tokoh ormas GRIB, Rosario de Marshall alias Hercules. Gatot menilai Hercules telah melecehkan purnawirawan TNI, termasuk Sutiyoso, yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus eks jenderal Kopassus.
Pernyataan keras itu, Gatot tidak segan melontarkan kritik terhadap Hercules. "Hercules kurang ajar ini orang, tidak tahu diri merasa paling hebat," kata Gatot, dikutip YouTube Refly Harun, Kamis (1/5/2025).
Gatot menegaskan bahwa Sutiyoso bukan orang sembarangan. Selain pernah memimpin Jakarta, Sutiyoso adalah purnawirawan baret merah dengan pangkat bintang tiga. Menurut Gatot, sangat tidak pantas Hercules berbicara kasar terhadap senior militer seperti Sutiyoso.
"Sutiyoso bintang tiga, saya juga purnawirawan, tak kau anggap, kau ngomong seenak perutmu. Ingat kau dulu TBO (Tenaga Bantuan Operasi Timor Timur) bisa ke Jakarta pakai apa, (jasa) purnawirawan juga. Gak sopan, kamu ini kan preman memakai pakaian ormas (GRIB)," ujarnya dengan nada meninggi.
Gatot bahkan menyebut dirinya memiliki bukti bahwa organisasi yang dipimpin Hercules terlibat dalam sejumlah persoalan. Salah satunya terjadi di Jawa Barat.
"Saya bisa buktikan, di Jabar kalau ingin didukung GRIB cintai dulu GRIB baru cintai rakyat. Pakai dong otakmu (Hercules)! Gubernur harus mencintai rakyat terlebih dulu, karena gubernur dipilih rakyat," tegas Gatot.
Selain soal penghinaan terhadap purnawirawan, Gatot juga menyoroti insiden di Depok. Ia menyebut anggota ormas melawan polisi yang tengah menjalankan tugasnya. Hal ini menurutnya menjadi bukti bahwa premanisme semakin merajalela.
"Ketika mau menangkap, justru dilawan dan dikepung. Negara apa ini, mobilnya (polisi) bakar," tutur Gatot prihatin.
Lebih lanjut, Gatot menolak anggapan bahwa purnawirawan hendak melakukan kudeta. Ia menegaskan bahwa para purnawirawan justru mencintai negara dan mendukung Presiden, kecuali dalam hal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
"Nah purnawirawan itu gue kasih tahu, purnawirawan itu gila mencintai negara, termasuk presiden saya. Kau itu (Hercules) apa jasa buat negara! Mohon maaf, selama ini saya tak bicara keras baru kali ini saya (bicara keras) kepada preman, karena saya harus menggunakan bahasa preman," ujarnya dengan geram.
Menurut Gatot, jika negara dikuasai oleh preman, maka kehancuran tinggal menunggu waktu. Ia mencontohkan bagaimana investor dan pelaku industri bisa angkat kaki karena tekanan premanisme. "Pabrik-pabrik buka didatangi preman, lalu mereka lari ke Vietnam," ucap Gatot...