Apa Itu Tanatopraksi? Teknik Pengawetan Jenazah untuk Paus Fransiskus sebelum Dimakamkan
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
26 - Apr - 2025, 04:54
JATIMTIMES - Paus Fransiskus akan dimakamkan pada hari ini, Sabtu (26/4/2025) setelah meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).
Jenazah Paus Fransiskus menjalani pengawetan dengan teknik tanatopraksi agar dapat disemayamkan selama tiga hari di Basilika Santo Petrus. Proses ini dimulai sejak Rabu (24/4/2025), hingga Sabtu (26/4/2025).
Baca Juga : Paus Fransiskus Dimakamkan, Ribuan Personel Keamanan Dikerahkan
Adapun tujuan dari pengawetan ini supaya publik dapat memberikan penghormatan terakhir kepada Paus secara langsung.
Lantas, apa sebenarnya tanatopraksi ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkapnya.
Apa itu tanatopraksia?
Tanatopraksia atau thanatopraxy adalah teknik pengawetan yang digunakan di kapel pemakaman untuk menampilkan pemakaman kepada masyarakat.
Teknik ini merupakan bentuk modern dari pembalseman, dengan menggunakan bahan yang lebih ramah dan tidak terlalu invasif.
Perawatan ini bersifat higienis dan berfungsi untuk memperlambatnya, sehingga pemakaman tetap terlihat alami selama beberapa hari tanpa perlu pembekuan atau metode ekstrem lainnya.
Dikutip dari A24, Sabtu (26/4/2025), tanatopraksi dilakukan dengan menyuntikkan cairan pengawet ke dalam sistem arteri.
Kemudian, petugas juga mendesinfeksi jenazah secara menyeluruh. Setelah selesai, jenazah dikoreksi dan dilakukan penyesuaian raut wajah, serta letak tangan. Bertujuan untuk menampilkan penampilan mendiang yang tenang dan tenteram.
Dalam kasus Paus Fransiskus, tanatopraksia dilakukan mengikuti protokol yang ketat, serta mematuhi peraturan Italia dan Vatikan.
Jenazah Paus Fransiskus dibalut kain merah, mukanya ditutup dengan cadar sutra putih, dengan gambar orang yang mungkin merupakan anggota keluarga Paus, dan dibaringkan dalam kubus seng di dalam peti kayu.
Baca Juga : Baca Selengkapnya