Paus Fransiskus Wafat, Ini 8 Calon Kuat Penggantinya
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
21 - Apr - 2025, 04:28
JATIMTIMES - Paus Fransiskus, pemimpin gereja Katolik sedunia pertama yang berasal dari Amerika Latin, wafat pada usia 88 tahun, seperti yang diumumkan Vatikan dalam video pernyataan, Senin (21/4/2025).
“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus,” ujar Kardinal Kevin Farrell melalui saluran TV resmi Vatikan.
“Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma Fransiskus.telah kembali ke rumah Bapa,” lanjut keterangan tersebut dikutip dari Reuters.
Setelah kepergiannya, Vatikan akan mengadakan konklaf kepausan, yakni pertemuan rahasia para kardinal untuk memilih pemimpin baru gereja Katolik.
Saat ini, terdapat 138 kardinal dari total 252 yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam konklaf, yakni mereka yang berusia di bawah 80 tahun. Pemilihan paus dilakukan melalui pemungutan suara tertutup di Kapel Sistina.
Seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara untuk terpilih. Jika tidak ada hasil yang dicapai setelah empat putaran pemungutan suara setiap harinya, proses akan berlanjut hingga ada kesepakatan.
Daftar Nama Pengganti Paus Fransiskus
Berikut adalah kandidat terdepan untuk menjadi paus berikutnya yan dirangkum dari New York Post:
1. Kardinal Pietro Parolin
Sekretaris negara Vatikan Pietro Parolin bertugas di Vatikan selama 11 tahun. Ia yang paling dinominasikan menggantikan Paus Fransiskus.
Parolin dianggap moderat secara politik. Ia menghabiskan kariernya dengan berpartisipasi dalam sayap diplomatik Vatikan. Ia menghabiskan sebagian kariernya di Nunsiatur Nigeria dan Meksiko lalu diangkat menjadi kardinal pada 2014 oleh Paus Fransiskus. Parolin akan dianggap sebagai perpanjangan dari warisan Fransiskus.
2. Kardinal Fridolin Ambongo Besungu
Presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar Fridolin Ambongo Besungu menjadi berita utama ketika ia menolak deklarasi kontroversial Paus Fransiskus. Kapusin yang konservatif itu menyatakan doktrin Fiducia supplicans, yang mengizinkan para pendeta memberkati pasangan yang belum menikah dan pasangan sejenis, batal demi hukum di benua Afrika...