Imbas Pengunjung Jatuh di Jatim Park 1, Disparta Kota Batu Siapkan Surat Imbauan Keamanan Wahana ke Seluruh Tempat Wisata

JATIMTIMES - Insiden jatuhnya pengunjung dari wahana ekstrem pendulum 360 di Jatim Park 1, Kota Batu, masih  menjadi perhatian banyak pihak. 

Terbaru, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu akan memberikan surat edaran yang berisi imbauan kepada pengelola tempat wisata untuk meningkatkan perhatian terhadap keamanan dan keselamatan pengunjung. Hal ini bertujuan agar kejadian kecelakaan di wahana permainan Jatim Park 1  tidak terulang.

Baca Juga : DPRD Jatim Pastikan Pembentukan Kopdes Merah Putih Tak Berbenturan dengan BUMDes

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparta Kota Batu Dwi Nova Andriany mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di 138 lokasi jasa usaha akomodasi dan daya tarik wisata sebelum insiden tersebut terjadi. 

Kegiatan monev berlangsung dari 22 Maret hingga 13 April 2025. "Jadi tanggal 22 Maret, kebetulan saya sendiri yang turun langsung ke Jatim Park. Kami melihat langsung di sana, khususnya di pendulum 360 dan melakukan pengecekan di lapangan," kata Dwi Nova, Minggu (20/4/2025).

Dwi Nova menambahkan bahwa pihaknya baru mengetahui adanya kecelakaan tersebut beberapa hari lalu. 

Disparta Kota Batu tidak menerima informasi mengenai insiden itu dari pihak manajemen Jatim Park Group hingga kegiatan monev selesai dilakukan. 

"Untuk monitoring ini sebenarnya sudah selesai tanggal 13, dan sampai dengan tanggal itu tidak ada informasi dari pihak manajemen. Atau mungkin informasi di luar yang kami juga tidak tahu mengenai kejadian ini," ujarnya.

Ke depan, Disparta berencana melakukan monitoring khusus ke lokasi kejadian pada Senin (21/4/2025) untuk mencegah terulangnya insiden serupa. 

Rencananya, surat edaran imbauan kepada seluruh tempat wisata untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pengunjung akan segera diterbitkan.

“Kami akan drafkan per hari Senin nanti, dengan poin-poin apa saja yang akan kami edarkan kepada pelaku-pelaku wisata, khususnya yang memiliki wahana rekreasi seperti ini (ekstrem),” kata dia. "Intinya, kami perlu melihat ini juga dan melakukan pengecekan di peraturan yang ada," tambah Dwi Nova.

Baca Juga : Baca Selengkapnya