Skandal Ratu Blitar: Aib, Dendam, dan Pembunuhan di Jantung Kerajaan Mataram
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
20 - Apr - 2025, 01:52
JATIMTIMES - Pada pertengahan abad ke-17, di jantung kekuasaan Kerajaan Mataram Islam, sebuah skandal meletus dan mengguncang sendi-sendi istana. Kisah ini bukan hanya perihal asmara gelap di dalam keputren, melainkan sebuah tragedi berlapis yang melibatkan perebutan kuasa, pembunuhan berdarah dingin, dan hancurnya tatanan moral keluarga raja.
Tokoh utama dari drama sejarah ini adalah Ratu Blitar, istri dari Pangeran Singasari, dan Pangeran Adipati Anom—putra mahkota Mataram, yang kelak menjadi raja. Peristiwa ini tercatat dalam berbagai sumber Belanda dan naskah babad Jawa, memperlihatkan historiografi yang tajam mengenai intrik kekuasaan dan krisis moral yang nyaris meruntuhkan martabat Dinasti Mataram.
Latar Kerusuhan Istana: Dinamika Pangeran-Pangeran Mataram
Baca Juga : 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Ada Jumbo hingga Pabrik Gula yang Berpotensi Masuk
Tahun 1670 menjadi titik awal gonjang-ganjing istana. Keenam pangeran keturunan Amangkurat I bersaing membangun pengaruh. Di antara mereka, yang paling menonjol adalah Pangeran Singasari—nama lain dari Raden Aria Tiron, tokoh yang disebut-sebut pernah menjabat sebagai pemegang takhta sementara menggantikan ayahnya pada Juli 1670. Pengangkatan itu hanya bertahan delapan hari, sebelum Amangkurat I menarik kembali keputusannya dengan alasan penyesalan dan kekhawatiran akan krisis legitimasi.
Singasari, putra dari seorang perempuan rakyat jelata bernama Patra Kilassa dari Pasuruan—yang dirampas sebagai bagian dari rampasan perang pada masa ekspedisi Sultan Agung—dibesarkan di bawah asuhan Saralati dan diberi tempat dalam struktur kekuasaan istana. Ia dikenal alim dan religius, tinggal di padepokan di Jenar dan dikenal gemar bersujud di masjid. Namun di balik citra kesalehan itu, ia menyimpan dendam yang kelak membuncah dalam tragedi berdarah.
Jejak Perempuan dari Blambangan: Asal-usul Ratu Blitar
Ratu Blitar, istri dari Pangeran Singasari, menjadi poros dalam kisah skandal ini. Menurut tradisi Jawa, sebagaimana dicatat dalam Sadjarah Dalem dan diperkuat oleh catatan Meinsma dan Valentijn, Ratu Blitar diyakini berasal dari kalangan rakyat biasa, kemungkinan keturunan dari Blambangan—wilayah yang menjadi sasaran ekspedisi militer Mataram pada dekade 1630-an. Setelah dirampas pasukan Mataram, ia dibawa ke istana dan kelak dinikahi oleh Pangeran Singasari...