Dokter Diduga Lakukan Tindak Asusila Bekerja di Persada Hospital sejak 2019, Terbukti Langgar SOP
Reporter
Irsya Richa
Editor
Yunan Helmy
19 - Apr - 2025, 11:05
JATIMTIMES - Persada Hospital telah menonaktifkan oknum dokter berinisial AY yang diduga melakukan tindakan asusila kepada mantan pasien di sana. Nasib AY menunggu investigasi internal yang dilakukan Persada Hospital.
Selama bekerja, dokter AY tidak pernah didapati menunjukkan atau melakukan hal yang aneh.
Baca Juga : 5 Khasiat Daun Katuk untuk Produksi ASI yang Jarang Kamu Ketahui
Hal tersebut diungkapkan dokter forensik dan medikolegal dr Galih Endradita Sp FM FISQua yang juga sekaligus Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi Persada Hospital Malang. Dokter Galih mengatakan, dokter AY telah bekerja sejak 2019 silam di Persada Hospital Malang. Artinya, sudah lima tahun lamanya. “Tetapi sebelumnya, ia sudah bekerja di beberapa rumah sakit," ungkap Galih.
Sebelum diterima bekerja di Persada Hospital, AY telah menjalani beberapa tahapan tes, sama seperti penerimaan pegawai pada umumnya. Mulai dari psikotes, wawancara dan sebagainya.
“Tentunya sudah melalui beberapa tahapan tes. Seperti psikotes maupun tahapan tes wawancara sesuai dengan standar kelaikan yang diberlakukan rumah sakit," tambah Galih.
Dan selama itu pula, mulai sejak diterima bekerja hingga akhirnya mencuat kasus ini, pihak rumah sakit mengaku perilaku dokter AY tidak menunjukkan adanya keanehan ataupun penyimpangan. Karena itu, Galih cukup kaget dengan informasi yang beredar.
“Menurut kami, perilakunya wajar (tidak menunjukkan adanya keanehan ataupun adanya penyimpangan),” terang Galih.
Menurut Galih, memang benar Persada Hospital mendapati pasien QAR (31) menjalani perawatan pada September 2022 silam. Kemudian dokter AY yang menangani QAR.
Dalam sidang yang dilakukan oleh tim investigasi, dokter AY mengaku melakukan pemeriksaan terhadap QAR sesuai dengan prosedur medis. Meski demikian, pihak rumah sakit masih melakukan penelusuran lebih lanjut.
“Namun, keterangan tersebut masih akan kami pastikan dan kami lakukan pendetailan lagi," terang Galih.
Baca Juga : Baca Selengkapnya