Mulai 100 Hari hingga Saat Terakhir: Tanda-Tanda Kematian Menurut Imam Al-Ghazali
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
16 - Apr - 2025, 10:02
JATIMTIMES - Kematian adalah ketetapan yang pasti, namun waktu kedatangannya tetap menjadi misteri. Meski demikian, dalam perspektif Islam, tanda-tanda kematian sebelum ajal menjelang kerap diyakini sebagai "isyarat" dari Sang Pencipta kepada hamba-Nya.
Imam Al-Ghazali, seorang ulama tersohor, pernah mengungkap tentang tanda sebelum meninggal. Lantas, bagaimana tanda-tanda kematian menurut pandangan beliau, dan sejauh mana manusia bisa memahaminya?
Baca Juga : Kado Ulang Tahun Ke-75, Bupati Berikan Santunan Hari Tua Non-ASN Satpol PP
Dalam kitab Kematian Dalam Al-Qur'an: Perspektif Ibn Kathir dan Misteri Kehidupan Alam Barzakh, Imam Al-Ghazali menggambarkan serangkaian fenomena fisik dan spiritual yang dialami manusia jelang kematian. Tanda-tanda ini, menurutnya, muncul secara bertahap mulai dari 100 hari hingga detik-detik terakhir.
100 hari sebelum meninggal akan terjadi sesuatu hal yang itu sama halnya dengan tanda ketika sakit seperti biasanya. Setelah waktu Ashar, tubuh tiba-tiba menggigil hebat, dari ujung rambut hingga kaki. Getaran ini diyakini sebagai "pengingat" tentang hakikat kefanaan. Namun, tanda ini hanya dirasakan oleh mereka yang hatinya tidak terlena oleh gemerlap dunia.
Kemudian pada 40 hari menjelang ajal, diwaktu Ashar yang sama, pusar berdenyut tanpa sebab. Menurut tafsir ulama, ini pertanda daun bertuliskan nama seseorang di ‘Arsy (singgasana Allah) telah gugur. Malaikat pun bersiap menjemput, terkadang dalam wujud manusia yang membuat bingung. Pada fase ini, dada atau perut atas terasa nyeri saat Ashar tiba.
Selanjutnya, pada 7 hari sebelum kematian, terjadi fase perubahan drastis nafsu makan. Orang yang sebelumnya tak berselera makan tiba-tiba lahap menyantap hidangan. Fenomena ini kerap ditemui pada mereka yang diuji sakit berkepanjangan.
Dan pada 3 Hari menuju akhir, dahi bagian tengah berdenyut kencang. Selain itu disertai perubahan fisik: mata kehilangan cahaya, hidung dan telinga mengerut, serta telapak kaki kaku dan sulit digerakkan. Ulama menganjurkan untuk segera bertobat dan berpuasa demi mempermudah proses pemandian jenazah.
Menjelang 24 jam terakhir, denyutan berpindah ke ubun-ubun, menandakan waktu Ashar esok takkan lagi dijumpai. Pada detik-detik akhir, hawa sejuk mengalir dari pusar ke pinggang, lalu naik ke jakun. Keluarga dianjurkan membaca kalimat tauhid dan istighfar di dekatnya, menyiapkan hati untuk melepas kepergian...