Wujudkan Dasa Bhakti Ngalam Laris, Wali Kota Wahyu Luncurkan Mbois Vaganza: UMKM Goes To Mall di MOG
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
11 - Apr - 2025, 01:45
JATIMTIMES - Semarak peringatan HUT Ke-111 Kota Malang tahun ini terasa istimewa. Di tengah berbagai rangkaian acara, Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat memperkenalkan program anyar bertajuk "Mbois Vaganza: UMKM Goes To Mall Retail Modern", Jumat (11/4/2025).
Bertempat di lantai 2 Mall Olympic Garden (MOG), sebanyak 72 pelaku UMKM lokal resmi difasilitasi untuk menjajakan produk unggulannya di pusat perbelanjaan modern tersebut. Program ini menjadi bagian dari realisasi Dasa Bhakti, khususnya dalam implementasi program Ngalam Laris yang berfokus pada penguatan ekonomi kerakyatan lewat pengembangan UMKM.
Wahyu menyampaikan bahwa inisiatif ini hadir sebagai bentuk konkret komitmen Pemerintah Kota Malang untuk membantu UMKM naik kelas. Kehadiran pelaku usaha kecil di pusat perbelanjaan modern diyakini mampu membuka pasar yang lebih luas dan strategis.
"Kita semarakkan Mbois Vaganza dalam rangka HUT Ke-111 Kota Malang ini. Salah satunya yakni UMKM masuk mal. Selama ini mal-mal tentu dikunjungi banyak orang dari luar kota. Nah di sini memfasilitasi tempat untuk menjual produk UMKM lokal. Dari sini kami ingin mendorong UMKM Kota Malang bisa naik kelas," ungkap Wahyu.
Produk-produk UMKM yang dipamerkan mencakup beragam jenis, mulai dari kuliner khas, fesyen, kriya, hingga produk kreatif lain yang menjadi unggulan Kota Malang.
Wahyu menekankan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari visi besar dalam Dasa Bhakti Wahyu-Ali, terutama melalui Ngalam Laris yang berorientasi pada penguatan produk lokal. Program ini juga dikaitkan dengan Ngalam Nyaman dan 1.000 Event, yang bertujuan mendongkrak pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Malang.
"Ini implementasi dari Ngalam Laris. Ini juga sejalan dengan Ngalam Nyaman, termasuk juga 1.000 Event. Tujuannya agar wisatawan yang datang ke Kota Malang bisa menemui produk-produk UMKM di mana pun mereka berada, termasuk jika mencari oleh-oleh saat di mal," lanjut Wahyu.
Dengan begitu, keberadaan produk UMKM di mal bukan hanya memperluas pasar, tetapi juga memperkuat branding Kota Malang sebagai destinasi wisata belanja berbasis lokalitas.
Meski saat ini baru 72 UMKM yang lolos kurasi untuk tampil di MOG, Pemerintah Kota Malang memastikan bahwa kesempatan masih terbuka lebar bagi pelaku usaha lainnya. Pendampingan dan pembinaan akan terus dilakukan agar makin banyak pelaku UMKM bisa tampil di panggung yang lebih besar.
"Kami minta ke pihak retail agar tidak hanya 72 UMKM tapi bisa bertambah. Memang yang masuk di sini yang betul-betul sesuai minat masyarakat. Tetapi untuk UMKM lain jangan berkecil hati, tetap akan ada pendampingan dan pembinaan hingga bantuan," ucap Wahyu...