JATIMTIMES - Sejumlah taman kota di Malang dipastikan tetap terbuka tanpa pagar maupun pembatas saat momentum akhir tahun. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang memilih tidak memasang pembatas di kawasan strategis seperti Jalan Ijen hingga Alun-Alun Tugu, meski diprediksi ramai dikunjungi warga.
Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Matondang, menyebut keputusan tersebut diambil lantaran kondisi cuaca yang masih didominasi musim hujan. Menurutnya, situasi ini justru membuat taman lebih cepat pulih meski digunakan warga untuk beraktivitas ringan.
Baca Juga : Sepanjang Tahun 2025 Timbulan Sampah di Kota Batu Sentuh Angka 44.178 Ton
“Rencananya memang tidak dipagari. Masih musim hujan, termasuk di kawasan Ijen,” kata Raymond.
Ia menjelaskan, pembatas sementara seperti tali rafia yang biasanya dipasang di area taman kali ini tidak diberlakukan. DLH berharap masyarakat tetap bisa menikmati ruang terbuka hijau, namun dengan tanggung jawab menjaga fasilitas dan tanaman yang ada.
“Harapannya masyarakat menikmati taman, tapi tidak merusak. Kalau hanya untuk duduk-duduk saja, apalagi sudah tersiram hujan, dalam waktu sekitar satu minggu biasanya bisa kembali normal,” ujarnya.
Meski tanpa pembatas, pengawasan tetap dilakukan. DLH secara rutin menerjunkan Polisi Taman untuk memantau kondisi taman-taman yang kerap menjadi tempat berkumpul warga.
“Polisi Taman tetap ada dan rutin mengontrol, terutama di taman yang sering digunakan masyarakat,” jelas Raymond.
Ia juga menyoroti persoalan kebersihan yang kerap muncul saat taman ramai pengunjung. Gamaliel mengimbau warga agar tidak meninggalkan sampah sembarangan, terutama bungkus makanan dan plastik yang sering tercecer di area taman maupun bangku-bangku.
“Kalau membawa makanan, tolong sampahnya dibuang di tempat sampah, jangan ditinggal di taman atau di kursi,” tegasnya.
Baca Juga : Polisi Larang Penggunaan Kembang Api dan Petasan saat Malam Tahun Baru
Sementara itu, menjelang malam pergantian tahun, DLH telah menyiapkan strategi pengamanan kebersihan. Petugas kebersihan telah disiagakan di berbagai titik, terutama di kawasan dengan potensi keramaian tinggi seperti depan Stasiun Kota Malang, Balai Tugu, serta sepanjang Jalan Ijen.
“Petugas sebenarnya sudah ada di masing-masing lokasi. Kalau volumenya meningkat, akan dibantu petugas lain di sekitar area tersebut,” pungkasnya.
Putra Sanjaya, salah satu warga Kota Malang, menilai kebijakan tanpa pembatas di taman kota cukup positif. Menurutnya, taman tetap bisa dimanfaatkan warga selama digunakan secara tertib.
"Kalau dipakai sekadar duduk dan bersantai sih tidak masalah. Yang penting sama-sama menjaga kebersihan dan tidak merusak tanaman,” ujarnya.
