JATIMTIMES - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Hingga Rabu (24/12/2025) sore, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat mengalami erupsi sebanyak tiga kali sejak dini hari.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Semeru yang dirilis melalui laman resmi Magma ESDM, erupsi pertama terjadi pada pukul 01.39 WIB. Saat itu, kolom abu teramati setinggi sekitar 700 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.376 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga : Paling Dicari! 10 Link Twibbon Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Gratis
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut,” tulis laporan tersebut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik.
Aktivitas erupsi kembali terjadi beberapa jam kemudian. Pada pukul 04.23 WIB, Gunung Semeru kembali meletus dengan tinggi kolom abu mencapai sekitar 900 meter di atas puncak atau sekitar 4.576 meter di atas permukaan laut. Arah sebaran abu terpantau ke utara dan timur laut dengan intensitas tebal.
Erupsi kedua ini juga terekam jelas di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi lebih lama, yakni 148 detik.
Memasuki pagi hari, erupsi ketiga tercatat terjadi pada pukul 07.37 WIB. Kali ini, tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut. Abu berwarna kelabu pekat terpantau bergerak ke arah utara, dengan durasi erupsi 88 detik dan amplitudo maksimum tetap di angka 22 mm.
Seiring meningkatnya aktivitas Gunung Semeru, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru kembali mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan bagi masyarakat dan pengunjung.
Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak sebagai pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang bisa mencapai jarak hingga 17 kilometer dari puncak.
Baca Juga : Satgas Pangan Gresik Sidak Pasar, Pastikan Pasokan Bahan Pokok Aman Jelang Nataru
Selain itu, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Petugas juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, serta aliran lahar di sepanjang sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Beberapa aliran yang perlu diwaspadai antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang menjadi anak sungai Besuk Kobokan.
Masyarakat diminta tetap tenang, mengikuti perkembangan informasi resmi, dan mematuhi seluruh rekomendasi demi keselamatan bersama.