JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat laju inflasi month to month (mtm) pada November 2025 sebesar 0,16 persen. Kenaikan ini terutama dipicu pergerakan harga sejumlah komoditas pangan serta emas yang memberikan andil cukup signifikan.
Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin menjelaskan bahwa inflasi tersebut banyak dipengaruhi sejumlah komoditas. Antara lain naiknya harga emas, cabai merah, bawang merah, dan tomat.
Baca Juga : Tarif Listrik Per kWh Desember 2025: Tetap Stabil, Ini Rincian Resminya
Dari catatan BPS, harga emas mengalami peningkatan 2,57 persen dan menjadi penyumbang terbesar dengan andil 0,06 persen terhadap inflasi bulanan.
Di sisi pangan, tomat menjadi komoditas dengan lonjakan harga tertinggi, yakni naik 61,54 persen sehingga memberikan andil 0,03 persen.
Sementara itu, harga cabai merah naik 10,93 persen dan bawang merah meningkat 5,15 persen. Masing-masing menyumbang 0,02 persen terhadap inflasi.
Sejumlah komoditas sayuran lain juga ikut mendorong inflasi. Misalnya wortel yang naik 14,59 persen, kangkung 12,58 persen, sawi hijau 13,96 persen, serta buncis 23,51 persen. Seluruhnya memberi andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.
Dari kelompok nonpangan, kenaikan harga sigaret kretek mesin (SKM) sebesar 0,46 persen turut menambah tekanan inflasi dengan andil 0,01 persen.
Baca Juga : Awal Desember 2025 Realisasi Pajak Kabupaten Malang Capai 93 Persen
Meski sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga, inflasi Kota Malang masih tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi Jawa Timur dan nasional yang sama-sama berada pada angka 0,17 persen.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun kalender (year to date/ytd) Kota Malang hingga November 2025 tercatat 2,24 persen. Sementara inflasi tahunan (year on year/yoy) mencapai 2,71 persen jika dibandingkan November 2024.