JATIMTIMES - Belakangan media sosial ramai membicarakan kedatangan mantan pelatih Timnas Uzbekistan Timur Kapadze ke Indonesia. Spekulasi publik semakin kuat terkait kemungkinan dia menjadi pelatih baru Timnas Indonesia menggantikan Patrick Kluivert. Namun, dari pernyataan Kapadze, semua itu belum bersifat resmi.
Kapadze menegaskan bahwa kunjungannya bukan untuk menjalani wawancara sebagai calon pelatih Timnas Indonesia. Ia hadir di Indonesia atas undangan terkait promosi pariwisata.
Baca Juga : Dispendukcapil Kabupaten Blitar Pacu Reformasi Layanan Adminduk, Targetkan Predikat WBBM pada 2026
“Kedatangan saya ke sini untuk memenuhi undangan tentang pariwisata. Jadi, tidak ada rencana secara resmi untuk wawancara terkait kepelatihan Timnas Indonesia,” ujarnya kepada media.
Meski menolak klaim bahwa kunjungannya adalah untuk keperluan kepelatihan, Kapadze mengakui bahwa dia sangat terbuka dengan peluang melatih Tim Nasional Indonesia. Saat ini, kontraknya dengan Timnas Uzbekistan sudah resmi berakhir, sehingga ia bisa mempertimbangkan tawaran baru.
“Pada dasarnya saya akan mempelajari semua tawaran yang masuk. Saya terbuka dengan tawaran,” tambah dia.
Saat berada di Jakarta, Kapadze menjalani salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jumat (21/11). Penampilan Kapadze menarik perhatian. Dia mengenakan batik lengan panjang cokelat dan berada di barisan depan saf salat. Di sampingnya berdiri tokoh nasional Effendi Gazali.
Sebelum salat, Kapadze juga tampak mengagumi keindahan interior Masjid Istiqlal. Ia beberapa kali menoleh ke kiri, kanan, dan atas, seakan terpesona oleh desain arsitektur.
“Kunjungan ini untuk saya sangat berkesan. Saya merasa dihormati karena keramahan teman-teman di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga : 6 Kontroversi Miss Universe 2025: Peserta Dihina hingga Juri Mundur
Dia menambahkan bahwa ada makna khusus karena Indonesia dan Uzbekistan sama-sama memiliki tradisi salat Jumat dan kunjungannya dimulai dengan kegiatan suci tersebut sebagai “rahmat Allah".
Meskipun Kapadze menegaskan bahwa kedatangannya ke Indonesia bukan untuk menjalani wawancara sebagai pelatih, kehadirannya tetap menambah kuat spekulasi publik bahwa ia masuk dalam daftar calon pelatih Timnas Indonesia. Terlebih, kontraknya yang telah berakhir bersama Uzbekistan membuat posisinya semakin fleksibel dalam mempertimbangkan tawaran baru.
Dengan rekam jejaknya di level tim nasional, gaya kepemimpinan yang dinilai progresif, serta keterbukaannya terhadap peluang melatih di luar negeri, nama Kapadze tetap berada di radar PSSI dan pencinta sepak bola tanah air.
Kini, publik hanya dapat menunggu apakah kunjungan singkat Kapadze kali ini akan membuka jalan bagi kerja sama baru atau sekadar menjadi bagian dari agenda pariwisata tanpa tindak lanjut di dunia kepelatihan. Waktu dan keputusan resmi dari PSSI nantinya akan menentukan arah akhir dari spekulasi yang terus berkembang ini.