free web hit counter
Jatim Times Network
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Dapat Dukungan Kemenkop, Mas Ibin Siapkan 21 Gerai Koperasi Merah Putih di Kota Blitar

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

27 - Oct - 2025, 09:01

Loading Placeholder
Foto bersama Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin, Wamenkop Farida Farichah, dan pengurus Koperasi Merah Putih Kelurahan Sukorejo di Gerai Pasar Legi. (Foto: Bagian Umum Setda Kota Blitar)

JATIMTIMES — Semangat ekonomi gotong royong kembali digelorakan di Kota Blitar. Sabtu sore, 25 Oktober 2025, Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI, Farida Farichah, didampingi Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin atau akrab disapa Mas Ibin, meresmikan Gerai Koperasi Kelurahan Merah Putih Sukorejo di kawasan Pasar Legi.

Peresmian gerai tersebut menjadi bagian dari langkah strategis Pemerintah Kota Blitar dalam menyiapkan 21 gerai Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan, yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan.

Baca Juga : 27 Oktober Memperingati Hari Apa? Ada Black Cat Day hingga Diskon Listrik

Acara yang berlangsung hangat itu dihadiri jajaran Forkopimda Kota Blitar, para kepala OPD, camat, lurah, serta pengurus Koperasi Merah Putih Kelurahan Sukorejo.Dalam sambutannya, Mas Ibin menegaskan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari kebijakan nasional di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.

Menurut Mas Ibin, Koperasi Merah Putih bukan sekadar kebijakan ekonomi, melainkan gerakan sosial dan moral untuk meneguhkan kembali semangat gotong royong dan kemandirian masyarakat. “Koperasi Merah Putih memiliki potensi besar menjadi entitas ekonomi yang memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan warga. Prinsipnya adalah gotong royong dan kekeluargaan,” ujarnya.

Ia menambahkan, dengan hadirnya 21 koperasi di tingkat kelurahan, Pemerintah Kota Blitar bertekad memperkuat fondasi ekonomi rakyat. Koperasi, kata dia, bukan hanya tempat simpan pinjam, tetapi wadah untuk memperluas akses modal, memperkuat jejaring usaha mikro, serta menekan ketergantungan masyarakat pada pinjaman berbunga tinggi. “Kalau dikelola dengan transparan dan profesional, koperasi ini bisa menjadi alat pemberdayaan desa yang nyata,” katanya.

Pemerintah pusat memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Wakil Menteri Koperasi RI, Farida Farichah, dalam kunjungannya ke Gerai Koperasi Merah Putih Kelurahan Sukorejo di Pasar Legi menyampaikan apresiasi tinggi terhadap komitmen Kota Blitar. Ia menyebut, koperasi yang baru beroperasi 2,5 bulan itu sudah menunjukkan kemandirian dan kreativitas pengurusnya. “Tadi saya lihat sendiri, isinya lengkap — ada sembako, gas elpiji, juga produk-produk UMKM lokal. Barang-barang milik warga dijual secara konsinyasi. Ini bentuk kemandirian dan partisipasi masyarakat yang luar biasa,” ujarnya.

Farida menilai, dukungan dari kepala daerah menjadi kunci keberhasilan program nasional ini. Setiap kepala daerah, termasuk Wali Kota Blitar, bertindak sebagai Ketua Satgas Koperasi Merah Putih di wilayahnya masing-masing. “Dukungan dari Pak Wali Kota Blitar luar biasa. Beliau tidak hanya mendukung, tapi benar-benar memfasilitasi hingga koperasi bisa mandiri. Saya berharap 21 koperasi di Kota Blitar bisa meniru semangat Sukorejo,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa secara nasional, pembentukan Koperasi Merah Putih telah melampaui target. Dari rencana 80 ribu koperasi, kini tercatat 82 ribu koperasi sudah terdaftar resmi di Kementerian Hukum dan HAM. Untuk memperkuat keberlanjutan program, pemerintah membentuk sistem pendampingan berlapis yang melibatkan Dinas Koperasi setempat, Project Management Officer (PMO), serta Business Assistant (BA) yang masing-masing mendampingi sepuluh koperasi.

Farida menambahkan, dukungan nyata juga datang dari sinergi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, dan TNI. Pembangunan fisik gerai koperasi sudah dimulai sejak 17 Oktober 2025, dengan dukungan anggaran dan aset dari pemerintah daerah. “Untuk Kota Blitar, seharusnya 21 gerai bisa full mendapat bantuan, karena bagian dari target nasional 80 ribu koperasi yang rampung pada Maret 2026,” ujarnya.

Mas Ibin menegaskan bahwa Pemkot Blitar siap menyambut dukungan tersebut dengan menyiapkan lahan minimal seluas 1.000 meter persegi di setiap kelurahan. Ia menyebut nilai pembangunan satu gerai mencapai sekitar Rp3 miliar, dan berharap agar Kota Blitar menjadi prioritas dalam realisasi pembangunan tahap awal. “Kami sudah menyiapkan lahannya dan akan segera menyelesaikan semua administrasinya. Harapannya, gerai-gerai ini bisa menjadi sarana ekonomi rakyat yang berkelanjutan,” katanya.

Baca Juga : Koperasi Tambang Pertama di Jatim Lahir di Blitar: Dari Kelud untuk Kemandirian Rakyat

Menurutnya, Pemkot juga berupaya mengubah paradigma koperasi dari sekadar lembaga simpan pinjam menjadi lembaga bisnis mandiri yang mampu menciptakan nilai ekonomi baru. “Koperasi harus punya perencanaan bisnis yang matang dan transparan. Hasil usahanya nanti harus kembali ke anggota. Inilah esensi ekonomi kerakyatan yang ingin kita hidupkan kembali,” ujarnya.

Marsuko

Dari sisi lapangan, keberadaan gerai koperasi terbukti membawa dampak nyata. Ketua Koperasi Merah Putih Kelurahan Sukorejo, Marsuko Wahyudiono, menyebut koperasi telah menjadi tempat menampung dan memasarkan produk UMKM lokal. “Produk-produk warga kami jual di gerai. Keuntungan yang diperoleh diputar kembali untuk operasional koperasi agar tetap eksis,” katanya.

Marsuko menjelaskan, koperasi Sukorejo juga sudah menjalin kerja sama dengan beberapa SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Kota dan Kabupaten Blitar, seperti SPPG Tanggung, Tlumpu, dan Srengat. “Kami menyuplai beras, ayam, hingga jeruk sesuai permintaan. Dampaknya luar biasa, UMKM kecil yang tidak punya gerai kini produknya bisa dikenal luas,” ujarnya.

Kehadiran Wamenkop yang sempat berbelanja sambal pecel khas Blitar di gerai Sukorejo menjadi simbol dukungan terhadap gerakan ekonomi lokal.

Bagi Mas Ibin, koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tapi juga instrumen pemerataan pembangunan. “Kita ingin Kota Blitar menjadi kota perdagangan yang mengonsolidasikan berbagai komoditas lokal untuk dipasarkan ke luar daerah. Semua dimulai dari koperasi, dari bawah, dari masyarakat sendiri,” katanya menutup sambutan.

Dengan semangat gotong royong yang menyala dan dukungan pemerintah pusat yang kuat, Koperasi Merah Putih Kota Blitar kini melangkah mantap sebagai wajah baru ekonomi kerakyatan, mandiri, inklusif, dan berakar pada kearifan lokal.


Topik

Pemerintahan kota blitar syauqul-muhibbin farida farichah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Indonesia Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

--- Iklan Sponsor ---