free web hit counter
Jatim Times Network
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

PPL IAI di UM Bukakan Jalan Akuntan Menuju Transformasi Etis dan Digital

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

15 - Oct - 2025, 19:52

Loading Placeholder
Universitas Negeri Malang (UM) menjadi ruang diskusi akuntansi masa depan melalui Free Program Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPL) yang diinisiasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur, Komisariat Malang Raya (ist)

JATIMTIMES - Universitas Negeri Malang (UM) menjadi ruang diskusi akuntansi masa depan melalui Free Program Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPL) yang diinisiasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur, Komisariat Malang Raya, Rabu (15/10/2025). Di tengah pergeseran lanskap profesi, tema “Data-Driven Organization and Strategic Performance Management Systems” menjadi pintu masuk bagi lebih dari 170 peserta untuk menata ulang cara pandang terhadap praktik akuntansi di era berbasis data.

PPL kali ini tak sekadar forum seremonial. Dari materi yang dibawakan Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., C.A., hingga gagasan yang dipantik oleh Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., serta Ketua IAI Wilayah Jawa Timur Prof. Basuki, M.Com(Hons)., Ph.D., kegiatan ini mengarahkan fokus pada bagaimana akuntan dapat mentransformasikan perannya dari pencatat angka menjadi pengelola kinerja strategis.

1

Prof. Hariyono menyoroti bahwa akuntabilitas publik di Indonesia masih menghadapi tantangan serius. Fenomena lembaga berpredikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang tetap terseret kasus hukum menandakan ada celah besar antara sistem dan nilai moral. “Perkembangan akuntansi harus diiringi kesiapan manusianya,” ujarnya.

Baca Juga : UIN Malang Luncurkan Program Pendampingan Pesantren, Diresmikan Menteri Agama

Ia menekankan pentingnya pendekatan multidisipliner, mengaitkan akuntansi dengan sosiologi dan antropologi, untuk memahami akar perilaku koruptif yang kerap muncul dalam praktik pengelolaan keuangan publik. Dari sini, akuntansi diposisikan bukan hanya alat ukur finansial, melainkan juga instrumen etika sosial.

1

Menurut Prof. Basuki M.Com (HONS), Ketua IAI Wilayah Jawa Timur, era digital menuntut akuntan lebih adaptif terhadap transformasi data dan teknologi. PPL kali ini diarahkan untuk memperkuat kompetensi itu, bukan sekadar memenuhi jam pelatihan, tetapi mengasah kemampuan analisis dan akuntabilitas.

“Akuntan kini bukan hanya penjaga laporan keuangan. Mereka juga penyedia insight strategis bagi organisasi. Itu sebabnya pendekatan berbasis data menjadi mutlak. Akuntansi hari ini tak lagi bicara debit dan kredit, tapi bagaimana data digunakan untuk membangun keputusan yang lebih strategis dan berintegritas,” ujarnya.

Basuki juga menyoroti pentingnya pemerataan akses peningkatan kompetensi di seluruh Indonesia, agar akuntan di luar Pulau Jawa tak tertinggal dalam hal perolehan Satuan Kredit Profesi (SKP) maupun akses terhadap pelatihan digital.

3

Sementara itu, Prof. Puji Handayati, Ketua IAI Malang Raya yang juga Wakil Rektor II UM, menilai antusiasme peserta menunjukkan kesadaran baru di kalangan akademisi dan profesional akuntansi: bahwa literasi data kini menjadi keterampilan utama di dunia kerja.

“Kami mencatat 110 peserta hadir langsung dan 170 lainnya mengikuti secara daring. Ini menunjukkan kebutuhan yang besar akan pelatihan berbasis data dan strategi manajerial,” kata Prof. Puji.

Ia menambahkan, lewat kolaborasi lintas kampus, seperti UB, UIN Malang, Polinema, Unisma, dan UMM, forum ini diharapkan melahirkan ekosistem pembelajaran berkelanjutan yang mampu memperkuat daya saing profesi akuntan Indonesia.

Baca Juga : Optimistis Menuju Kota Kreatif Dunia, Wali Kota Malang Siap Jadi Tuan Rumah ICCF 2025

“Yang kita bangun bukan hanya kegiatan, tapi kesadaran baru: akuntan harus jadi penggerak organisasi berbasis data dan etika,” tegasnya.

Output dari forum ini bukan sekadar tambahan Satuan Kredit Profesi (SKP), melainkan perubahan paradigma. Para akuntan didorong untuk menguasai analisis data, membaca pola kinerja organisasi, dan menanamkan kembali nilai tanggung jawab sosial di setiap praktik profesional.

Lewat pendekatan berbasis data dan kolaborasi multidisipliner, akuntan masa kini ditantang untuk menjadi penafsir realitas ekonomi yang lebih manusiawi, menggabungkan presisi angka dengan nurani sosial.

 


Topik

Ekonomi ikatan akuntan indonesia universitas negeri malang akuntan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Indonesia Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Dede Nana

--- Iklan Sponsor ---