JATIMTIMES - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang menggelar Pasar Rakyat Pemberdayaan Ekonomi dan Bina Rohani Umat di halaman kantor Kemenag Kota Malang, Jumat (19/9/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari peluncuran program PREMIUM (Pemberdayaan Ekonomi dan Bina Rohani Umat) yang dirancang untuk membangkitkan UMKM sekaligus menguatkan aspek spiritual masyarakat.
Kepala Kemenag Kota Malang, Achmad Shampton, S.HI, M.Ag, menegaskan bahwa program ini hadir untuk mengatasi persoalan klasik UMKM, yakni orientasi konsumtif yang sering membuat bantuan habis tanpa bekas.
“Tahun lalu hampir semua penerima bantuan gagal, karena bantuan dipakai untuk konsumsi. Hanya satu usaha yang sempat bertahan, tapi akhirnya tumbang juga. Karena itu, sekarang kami ubah sistemnya: bantuan diberikan bertahap, sesuai perkembangan ekonomi dan keberagamaan penerimanya,” jelas Gus Shampton, sapaan akrabnya.
Baca Juga : Komitmen Tingkatkan IRB dan SAKIP, Bupati Jember Fawait Temui Menteri PANRB
Pasar rakyat hari ini melibatkan 18 UMKM binaan dari berbagai lembaga zakat dan mitra. Tidak sekadar memasarkan produk, mereka juga mendapatkan pembinaan rohani. Konsep inilah yang menurut Shampton membedakan Kemenag dengan lembaga pemberdayaan lain.
“Kami ingin UMKM ini bukan hanya naik kelas secara ekonomi, tapi juga semakin kuat secara spiritual. Dakwah bisa hadir lewat pemberdayaan. Bahasa kasarnya, ‘dikasih makan sambil ngaji’,” ujarnya.
Kemenag Kota Malang juga melibatkan UPZ (Unit Pengumpul Zakat) ASN, KUA, dan madrasah untuk memastikan dana zakat dikelola produktif. Dengan cara ini, zakat tidak berhenti pada manfaat sesaat, tetapi bisa berkembang menjadi usaha berkelanjutan yang mendatangkan pahala jangka panjang.
Gus Shampton menjelaskan, PREMIUM dijalankan lewat kolaborasi lintas sektor. Diskoperindag Kota Malang dilibatkan untuk aspek teknis UMKM, Unisma untuk pendampingan ekonomi, sementara pembinaan rohani ditangani para penyuluh agama. Dukungan juga datang dari kejaksaan, pengadilan agama, hingga lembaga pendidikan dibawah Kemenag hingga support dari Bank Indonesia.
“Promosi produk UMKM tidak bisa jalan sendiri. Karena itu, pasar rakyat ini juga bagian dari kampanye kita untuk mengenalkan karya teman-teman UMKM. Kalau mereka maju, umat ikut terangkat,” tambah Shampton.
Program PREMIUM sejatinya adalah pengembangan dari Korea Sakina, sebuah program pemberdayaan desa yang sebelumnya sukses dan bahkan dijadikan role model oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur. Dari sana, Kemenag Kota Malang memperluas jangkauan agar UMKM di perkotaan juga bisa merasakan manfaat serupa.
Baca Juga : Sengketa Tanah: Warga Darmo Hill vs Pertamina, Wawali Armuji Siap Dampingi
“Keberhasilan Korea Sakina membuktikan bahwa pendekatan ekonomi yang digabung dengan pembinaan rohani bisa bertahan. PREMIUM kami rancang untuk memperluas manfaat itu, agar UMKM tidak sekadar berdagang, tapi juga mendapat nilai tambah dalam keberagamaan,” ungkap Shampton.
Bagi Kemenag, membangkitkan UMKM bukan hanya soal ekonomi, tapi juga jalan untuk memperkuat iman. Dengan UMKM yang tumbuh, penerima zakat tidak lagi sekadar bergantung pada bantuan, melainkan bisa menjadi mandiri sekaligus agen perubahan di lingkungannya.
“Kalau hanya diberi zakat untuk konsumsi, manfaatnya putus. Tapi kalau dikembangkan jadi usaha, zakat itu berubah jadi amal jariyah. Harapannya, UMKM binaan ini bisa survive, berkembang, dan menguatkan umat,” pungkas Shampton.
